Teheran, Purna Warta – Menhan Iran Brigadir Jenderal Amir Nasirzadeh telah menolak penempatan sistem pertahanan rudal THAAD Amerika di wilayah pendudukan Israel, dan menyebutnya sebagai bagian dari strategi perang psikologis.
Baca juga: Iran Janjikan Tanggapan Tegas terhadap Setiap Aksi Provokasi
Berbicara kepada wartawan pada hari Rabu, setelah rapat kabinet, Menhan Iran itu menanggapi pertanyaan tentang apakah rudal Iran dapat menembus sistem THAAD, yang diharapkan akan diberikan AS kepada Israel. Ia meremehkan pentingnya penempatan tersebut, dengan menyatakan, “Sistem THAAD adalah sistem pertahanan rudal antibalistik, dan itu bukan hal baru. Itu sudah ada sebelumnya.”
Menteri pertahanan itu lebih lanjut mengatakan, “Kami menganggap ini lebih sebagai taktik psikologis daripada ancaman serius. Tidak ada masalah besar.” Nasirzadeh juga menekankan bahwa ancaman dari Israel bukanlah hal baru, dengan menegaskan, “Rezim Zionis secara konsisten telah mengeluarkan ancaman seperti itu, tetapi ancaman itu tidak pernah menjadi sesuatu yang substansial.”
Apa itu THAAD? THAAD, kependekan dari Terminal High-Altitude Area Defense, adalah sistem pertahanan rudal AS yang dirancang untuk mencegat rudal balistik jarak pendek, menengah, dan menengah baik di dalam maupun di luar atmosfer Bumi selama fase terminalnya (tahap akhir penerbangan, saat rudal turun menuju sasarannya).
Baca juga: Menlu Iran di Turki Akan Hadiri Pertemuan Format 3+3
Baru-baru ini, Amerika Serikat menyetujui permintaan Israel untuk menyebarkan sistem THAAD di wilayah pendudukan. 214