Tehran, Purna Warta – Pejabat provinsi mengkonfirmasi pada pertengahan Desember bahwa Molavi Abdulvahed Rigi telah diculik dan dibunuh oleh orang tak dikenal. Belakangan, Kementerian Intelijen Iran mengumumkan bahwa pasukan keamanan negara itu telah menangkap tiga teroris di balik pembunuhan Molavi Abdulvahed Rigi.
Menjelaskan aspek lain dari serangan teror, Vahidi menyatakan hal itu
“tim pembunuhan diarahkan dari luar negeri”.
“Tujuan operasi teror adalah untuk menciptakan kerusuhan perbedaan mazhab dan etnis di provinsi tersebut,” tambahnya.
Menteri mencatat bahwa Molavi Abdolvahed Rigi adalah seorang ulama patriotik revolusioner yang melawan musuh, jadi dia menjadi sasaran dan mati syahid.
“Kematian syahid ini menunjukkan ikatan yang dalam antara Sunni dan Syiah dan ikatan yang dalam antara orang Sistani dan Baluchestan. Itu membuktikan betapa Baluchestan berperan dalam menjaga perbatasan,” pungkas pejabat tersebut.
Ulama Sunni itu adalah pemimpin salat Jumat di Masjid Imam Hussein di kota Khash. Dia terkenal karena memiliki pandangan yang sangat bertentangan dengan orang-orang yang kontraversial Sholat Jum’at Sunni dari Zahedan, Molawi Abdolhamid.
Akhir September, Zahedan, ibu kota provinsi Sistan dan Baluchestan yang merupakan rumah bagi minoritas Baluchestan di Iran, dan menyaksikan serangan terhadap kantor polisi dan masjid. Teroris melancarkan serangan ke beberapa kantor polisi dan tempat umum di Zahedan setelah sholat berjamaah di kota tersebut, yang menewaskan lebih dari 24 orang, termasuk pasukan keamanan dan warga serta melukai lebih dari 20 lainnya.