Teheran, Purna Warta – Presiden Terpilih Iran Masoud Pezeshkian tidak perlu mengajukan pengunduran diri resmi dari Parlemen sebelum mengambil sumpah jabatan, karena dukungan mandatnya oleh Pemimpin Revolusi Islam Iran sudah cukup bagi para anggota parlemen, kata seorang anggota parlemen.
Baca juga: Basuki Beberkan Kondisi Terkini Pembangunan IKN
Berbicara kepada Tasnim, juru bicara dewan pimpinan Parlemen Iran mengatakan presiden terpilih, yang saat ini menjadi anggota Parlemen, tidak perlu melalui proses pengunduran diri sebelum dilantik sebagai presiden baru Iran.
Alireza Salimi mencatat bahwa Parlemen tidak akan mengadakan sesi apa pun terkait pengunduran diri Pezeshkian, karena pengesahan mandatnya oleh Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei akan mengonfirmasi bahwa ia telah mengundurkan diri sebagai anggota parlemen.
Pezeshkian akan mengambil sumpah jabatan untuk dilantik secara resmi sebagai presiden kesembilan Republik Islam Iran dalam beberapa minggu mendatang.
Pezeshkian terpilih menjadi anggota Parlemen sebagai perwakilan kota Tabriz di barat laut dalam pemilihan parlemen pada tanggal 1 Maret.
Setelah kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada tanggal 19 Mei, Pezeshkian menjadi salah satu dari enam kandidat terakhir yang dipilih oleh Dewan Konstitusi dari 80 pelamar yang mencalonkan diri sebagai presiden.
Ia memenangkan jumlah suara tertinggi pada putaran pertama pemilihan presiden pada tanggal 28 Juni dan berhadapan dengan kandidat kedua, Saeed Jalili, pada pemilihan putaran kedua pada tanggal 5 Juli.
Baca juga: Iran Kecam Standar Ganda Pendukung Israel
Dokter yang beralih profesi menjadi politisi ini memenangkan pemilihan putaran kedua dengan meraup 53,66% suara.
Pemerintahan barunya, yang ke-14 setelah kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979, akan menjabat selama empat tahun.