Washington, Purna Warta – Mantan Wakil Kepala Staf Militer AS dan analis senior Jaringan Berita Amerika, Jack Kane mengakui bahwa Presiden AS Joe Biden telah ditantang oleh Iran, Rusia dan China.
Mantan Wakil Kepala Staf Militer AS dan analis senior Jaringan Berita Amerika tersebut mengakui bahwa Presiden AS Joe Biden telah ditantang oleh Iran, Rusia dan China.
Baca Juga : Perkembangan Kerjasama Iran dan Uni Emirat Arab
Jenderal Jack Kane, analis strategis senior di Fox News dan mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat AS, menekankan pada hari Jumat (10/12) bahwa penarikan AS dari Afghanistan telah mengintensifkan konsesi AS bagi Biden ketika pasukan Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina.
“Saya yakin pemerintah ini telah ditantang oleh Rusia, Iran dan China. Mereka melihat pemerintah Biden sebagai pelipur lara yang dapat dimanfaatkan, dan tentu saja setelah runtuhnya AS di Afghanistan, musuh AS memiliki faktor akselerasi untuk memanfaatkannya lebih serius. Anda dapat melihat apa yang terjadi di perbatasan Ukraina-Rusia dengan 110.000 tentara.” kata Jenderal Jack Kane.
Baru-baru ini, sebuah situs web analitis Amerika menulis bahwa dengan mengacu pada pembentukan aliansi yang kuat antara Tehran, Moskow dan Beijing dan formalisasi kerja sama terbuka mereka telah menunjukkan penguatan aliansi anti-Amerika yang kuat.
Baca Juga : Peneliti Afrika: Strain Omicron Adalah Hasil Reaksi Dahsyat Antara Virus Covid dan HIV
Menurut situs web Real Clear Defense, seorang analis ekonomi senior AS, David Wu menulis di beberapa bagian laporan bahwa Iran memasuki babak baru pembicaraan Wina dengan dukungan China dan Rusia. Presiden Iran Ayatullah Sayyid Ibrahim Raisi dan Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini melalui telepon telah melakukan pembicaraan penting tentang perjanjian kemitraan strategis yang serupa dengan yang ditandatangani Iran dengan China awal tahun ini.
Di bagian lain artikel tersebut, David menuliskan bahwa “anda tidak perlu menjadi ilmuwan politik untuk melihat fakta kemunculan poros China-Iran-Rusia untuk menantang tatanan internasional (Amerika Serikat) setelah Perang Dingin sebagai perkembangan geopolitik terpenting dari dekade terakhir.
Formalisasi kerja sama yang terbuka dan berkembang antara ketiga negara menunjukkan bahwa aksesi mereka pada sebuah koalisi akan membantu mereka mencapai tujuan masing-masing ketiga negara dan tujuan bersama mereka, ditambah lagi dengan runtuhnya dolar AS sebagai mata uang global, adanya pipa bergulir Stream-2 ( Rusia) atau masalah Taiwan dengan China bahkan dengan adanya tekad Iran untuk menjadi kekuatan nuklir di Asia.
Baca Juga : Indonesia Impor Robot Bedah Canggih Iran
“Sayangnya, bukan hanya pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang tidak memiliki jaminan bahwa ia memiliki visi strategis untuk melawan aliansi ini, tetapi semua yang telah dilakukan pemerintahan ini dalam 11 bulan terakhir telah gagal, begitu juga penarikan tergesa-gesa militer AS dari Afghanistan, usaha AS dengan mendorong Taiwan untuk bergabung dengan organisasi internasional (PBB) hanya akan memperkuat aliansi anti-Amerika yang kuat ini,” lanjut penulis.