Suriah, Purna Warta – Yordania mengungkap Rencana lima langkah tidak resmi untuk menyelesaikan masalah Suriah.
Situs berita Al-Arabi Al-Jadeed melaporkan bahwa sumber-sumber di Washington telah memperoleh salinan usulan dan rencana Yordania tentang kasus Suriah.
Menurut laporan itu, usulan Yordania untuk menemukan solusi politik atas krisis Suriah menunjukkan bahwa upaya untuk mengubah pemerintah di Suriah tidak efektif dan bahwa masalah Suriah harus ditangani dengan cara baru.
Metode ini didasarkan pada pembukaan pintu interaksi dengan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, berdasarkan prinsip “langkah demi langkah”.
Sumber di Washington lebih lanjut mengatakan kepada Al-Arabi Al-Jadeed bahwa rencana Yordania tidak disambut oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, meskipun banyak upaya untuk mendukungnya.
Yordania juga tidak mengatakan negara Arab mana yang akan berpartisipasi dalam proyek tersebut.
Al-Arabi Al-Jadeed menambahkan bahwa usulan lima halaman Yordania didasarkan pada prinsip bahwa perubahan rezim di Suriah adalah rencana yang gagal dan tidak efektif.
Dan menurut Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254, solusi politik harus ditemukan untuk masalah Suriah, dan tentu saja masih belum ada kemajuan nyata dalam hal ini.
Rencana tersebut menyatakan bahwa pendekatan saat ini untuk menangani masalah Suriah memiliki biaya tinggi, dan bahwa pendekatan ini telah gagal dalam beberapa hal, termasuk di tingkat kemanusiaan, dan telah menyebabkan kerugian besar bagi warga Suriah serta para pengungsi negara ini.
Juga, kasus terorisme di Suriah belum berakhir dan sel-sel ISIS mendapatkan kembali aktivitas dan kemampuan mereka.
Secara umum, rencana tidak resmi Yordania ini mencakup lima hal:
1. Menetapkan pendekatan bertahap untuk solusi politik untuk krisis Suriah berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254.
2. Dukungan untuk pendekatan baru ke Suriah di tingkat regional dan internasional.
3. Upaya untuk setuju dengan Rusia tentang pendekatan ini.
4. Kesepakatan tentang mekanisme interaksi dengan rezim Suriah.
5. Implementasi rencana ini.
Di dalam rencana tersebut dinyatakan bahwa meyakinkan Rusia untuk mendukung pendekatan ini akan menjadi kunci keberhasilannya, dan bahwa perlu untuk membangun landasan bersama dengan Rusia untuk menemukan solusi politik untuk Suriah.
Rencana baru Yordania juga membahas empat masalah yang perlu dilaksanakan secara bertahap.
Yang pertama menyangkut masalah kemanusiaan, termasuk kesepakatan Damaskus untuk menerima bantuan kemanusiaan melalui perbatasan Suriah, dan PBB harus diberikan akses ke semua wilayah Suriah. Sebuah mekanisme juga akan dibentuk untuk kembalinya pengungsi Suriah ke negara mereka, dan masyarakat internasional akan mengirimkan bantuan medis ke Suriah pada saat yang sama dengan rekonstruksi daerah yang terkena dampak dimulai.
Kedua, pada tataran politik, menekankan perlunya mempercepat proses penyusunan konstitusi baru dan pembebasan tahanan politik, serta juga menekankan kesepakatan dengan pemerintah transisi yang komprehensif dan pelaksanaan pemilu di bawah pengawasan PBB.
Sebaliknya, sanksi terhadap Suriah dihapus secara bertahap, dan negara itu akan mendapatkan kembali tempatnya di Liga Arab setelah memperbarui hubungannya dengan seluruh dunia.
Ketiga menyangkut perang melawan terorisme, yang menurut rencana Yordania, Suriah harus bekerja sama dengan koalisi internasional di timur dan selatan Suriah, dan masyarakat internasional harus bekerja sama dengan Damaskus dalam memerangi teroris di barat laut Suriah.
Dan terakhir yakni keempat, Penarikan pasukan non-Suriah dari negara itu dan pengurangan jumlah pasukan Rusia ke jumlah sebelum 2011, Sebagai imbalannya, komunitas internasional dilaporkan telah mendukung memfasilitasi kesepakatan antara Suriah dan pasukan Kurdi tentang situasi di timur laut, serta penarikan pasukan AS dari wilayah tersebut. Selain itu, dengan memperkuat kerjasama keamanan Suriah dengan negara-negara tetangga, serangan udara di Suriah oleh rezim Zionis dan koalisi internasional akan dihentikan.