Baghdad, Purna Warta – Setidaknya 30 orang tewas dan 35 lainnya mengalami luka-luka dalam ledakan yang terjadi menjelang Idul Adha di sebuah pasar lokal Sadr Irak di timur ibukota Baghdad.
Pihak kepolisian melaporkan bahwa wanita dan anak-anak termasuk di antara yang tewas dan beberapa toko terbakar akibat ledakan.
Dilansir dari Reuters, kantor berita negara tersebut melaporkan bahwa ledakan itu adalah hasil dari bahan peledak. Sel Media Keamanan Irak mengatakan penyelidikan telah diluncurkan.
Baca Juga : Spionase Jurnalis dan Aktivis dengan Perangkat Israel, Begini Reaksi Uni Eropa
Terkait insiden ini, gerakan muqawamah Lebanon, Hizbullah, mengutuk keras aksi terorisme tersebut yang menargetkan warga sipil di kota Sadr Irak pada malam menjelang Idul Adha.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh medianya, Hizbullah mengatakan serangan yang menewaskan atau melukai puluhan orang tak berdosa itu terjadi saat umat Islam melakukan ritual haji di Arafah.
Gerakan Perlawanan Lebanon menggambarkan ledakan itu sebagai tindakan pengecut. Hizbullah memperingatkan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk kembalinya kriminalisme pembunuhan yang diadopsi oleh organisasi teroris Takfiri bersama dengan sponsor internasional dan regional mereka.
Baca Juga : Media Zionis: Ahli Siber Israel Kerap Keluar Masuk Saudi
“Pembalasan atas kejahatan dan konspirasi semacam itu dapat dicapai melalui persatuan Irak dalam upaya untuk mengejar para penjahat dan menumpas mereka,”
Hizbullah mengakhiri pernyataannya dengan menyuarakan solidaritas dengan rakyat Irak, berharap belas kasihan bagi para martir dan pemulihan cepat bagi mereka yang terluka.