Damaskus, Purna Warta – Setelah media melaporkan tentang serangan roket ke pangkalan Amerika di ladang minyak Al-Omar yang terletak di timur Suriah, sumber berita melaporkan bahwa beberapa ledakan terjadi di gudang senjata Amerika di timur laut Suriah.
Sumber-sumber berita melaporkan bahwa pada saat yang sama ketika pasukan Amerika Serikat dan milisi afiliasi mereka berlatih di Suriah, beberapa ledakan terjadi di salah satu pangkalan Amerika terbesar di timur laut Suriah.
Baca Juga : Al-Mayadeen: AS Bukan Lagi Negara Adi Daya
Koresponden Sputnik di Suriah, pada Selasa malam (16/8), mengutip sumber-sumber lokal di provinsi Al-Hasakah di timur laut Suriah, melaporkan bahwa ledakan kuat terjadi di gudang senjata pangkalan Amerika di kota Al -Shadadi, terletak di selatan provinsi Al-Hasakah, pada Selasa pagi (16/8).
Sumber tersebut menambahkan bahwa setelah ledakan ini, yang terjadi bersamaan dengan pelatihan tentara Amerika di pangkalan tersebut, militer koalisi internasional yang dikenal sebagai anti-ISIS mulai melakukan manuver lepas tembakan.
Kantor berita Sputnik lebih lanjut menunjukkan bahwa belum jelas apakah ledakan itu akibat serangan bersenjata atau kesalahan manusia selama pelatihan. Di sisi lain, masih belum ada rincian mengenai kemungkinan korban jiwa akibat ledakan ini.
Laporan ini diterbitkan ketika media telah mengumumkan serangan roket ke pangkalan Amerika di ladang minyak Al-Omar yang terletak di timur Suriah.
Pada hari Selasa (16/8) saat mengkonfirmasi berita ini, koalisi Amerika mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa pangkalan militer AS di ladang minyak al-Omar di Suriah timur menjadi sasaran serangan roket.
Koalisi telah mengumumkan bahwa roket menghantam daerah sekitar Khazra di daerah ladang minyak Omar.
Perlu dicatat bahwa sumber-sumber lokal di Suriah telah berulang kali melaporkan bahwa pasukan AS yang ditempatkan di timur negara itu menyelundupkan minyak curian dan biji-bijian Suriah ke negara-negara tetangga.
Baca Juga : Pengumpulan Pasukan Tentara Turki untuk Operasi Militer Baru Lawan Suriah
Selama satu dekade perang melawan Suriah, Amerika Serikat telah mendukung milisi separatis di negara ini dengan dalih memerangi terorisme dan ISIS serta telah menduduki wilayah-wilayah kaya minyak di Suriah.
Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat, sebelumnya telah menyatakan dengan jelas bahwa kehadiran militer Amerika Serikat di Suriah adalah karena sumur-sumur minyak Suriah.