New Delhi, Purna Warta – Pemerintah India pimpinan Narendra Modi dilaporkan telah membeli spyware Pegasus Israel pada tahun 2017 sebagai bagian dari paket pertahanan senilai $2 miliar, sebagaimana dilansir dari New York Times.
Laporan publikasi yang berbasis di AS mengungkapkan bahwa Tel Aviv menjual alat mata-mata yang kuat ke banyak negara, yang berakhir di tangan para pemimpin nasionalis di seluruh dunia.
Baca Juga : Tehran dan Seoul Sudah Berbicara Soal Pengembalian Uang Iran yang Besarnya Rp 100 Triliun
Alat mata-mata itu dijual ke Polandia, Hongaria, dan India, meskipun negara-negara ini memiliki catatan hak asasi manusia yang buruk. Hubungan India dengan Israel membeku selama beberapa dekade, namun, pada tahun 2017, Narendra Modi melakukan perjalanan bersejarah ke Israel, yang merupakan pertama kalinya seorang perdana menteri India yang sedang menjabat secara resmi mengunjungi negara Yahudi itu.
Selama kunjungan Modi, kedua belah pihak menyepakati penjualan paket senjata kelas atas dan peralatan intelijen senilai hampir $2 miliar, sementara spyware Pegasus dan sistem rudal berada di pusat kesepakatan tersebut. Setelah kunjungan perdana menteri India ke Tel Aviv, Netanyahu mengunjungi New Delhi pada 2019, tambahnya.
Ketika laporan tentang Pegasus mengemuka, masalah itu diangkat oleh partai-partai oposisi di parlemen India. Politisi telah memprotes saat permohonan diajukan di pengadilan tinggi India terhadap pemerintah BJP.
Baca Juga : Tel Aviv Menentang Rencana Penjualan Iron Dome ke UEA
Pemimpin Kongres Rahul Gandhi juga mengecam pemerintah dan mengatakan pemerintah BJP telah melakukan makar.
Dalam tweet baru-baru ini, dia mengatakan pemerintah Modi membeli Pegasus untuk memata-matai para pemimpin negara dan masyarakat. Mereka telah menargetkan partai yang berkuasa, Oposisi, pengadilan, dengan menyadap telepon mereka. Ini adalah pengkhianatan. Pemerintah Modi telah melakukan makar.
Modi Govt bought Pegasus to spy on our primary democratic institutions, politicians and public. Govt functionaries, opposition leaders, armed forces, judiciary all were targeted by these phone tappings. This is treason.
Modi Govt has committed treason.
— Rahul Gandhi (@RahulGandhi) January 29, 2022
Tahun lalu, laporan mengungkapkan bahwa beberapa negara menggunakan spyware Israel pada lawan. New Delhi juga menargetkan Pakistan dengan Pegasus karena lebih dari 1.000 nomor kontak di India muncul dalam daftar pengawasan sementara ratusan berasal dari Pakistan termasuk Perdana Menteri Imran Khan.
Baca Juga : Hamas Puji Petenis Remaja Kuwait Yang Tolak Bertanding dengan Perwakilan Israel
Laporan lain mengklaim bahwa India menggunakan Pegasus untuk meretas ponsel puluhan pegawai negeri di Islamabad. Beberapa perwira militer dan birokrat senior juga menjadi sasaran.