Damaskus, Purna Warta – Sumber-sumber media melaporkan serangan kembali oleh militer rezim Zionis Israel terhadap sejumlah wilayah di selatan Suriah pada hari Rabu, 15 Januari 2025.
Media-media Suriah menyatakan bahwa pesawat tempur rezim Zionis Israel melakukan sejumlah serangan dan membombardir permukiman Ghadeer al-Bustan di pinggiran Provinsi Quneitra, selatan Suriah.
Media-media Suriah melaporkan bahwa Abduh al-Koumah, anggota Dewan Desa Ghadeer al-Bustan, serta dua anggota dari Direktorat Keamanan Umum Suriah tewas akibat serangan drone rezim Zionis terhadap konvoi manajemen operasi militer kelompok bersenjata oposisi.
Beberapa jam sebelumnya, militer rezim Zionis Israel juga menargetkan posisi militer di pinggiran Damaskus menggunakan drone.
Dalam beberapa hari dan pekan terakhir, menyusul jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad, militer rezim Zionis Israel telah membombardir berbagai target di berbagai wilayah Suriah, khususnya di kota Damaskus dan sekitarnya.
Bersamaan dengan serangan udara ini, militer rezim Zionis Israel memanfaatkan perkembangan situasi di Suriah untuk memasuki beberapa wilayah di selatan negara itu, terutama kota Quneitra, melalui serangan darat.
Tindakan ini dilakukan setelah Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri rezim Zionis, mengumumkan keruntuhan perjanjian “Pemisahan” antara Suriah dan rezim Zionis pada tahun 1974 di wilayah Golan.
Radio militer rezim Zionis Israel juga mengumumkan bahwa kabinet rezim tersebut telah menyetujui pendudukan wilayah Jabal al-Syeikh di Suriah dan pembentukan zona penyangga di wilayah tersebut.
Kelompok-kelompok oposisi bersenjata Suriah pada pagi hari tanggal 27 November 2024, memulai operasi mereka di wilayah barat laut, barat, dan barat daya Aleppo dengan tujuan menggulingkan Bashar al-Assad dari kekuasaan. Setelah sebelas hari, pada hari Minggu tanggal 8 Desember 2024, mereka mengumumkan penguasaan mereka atas kota Damaskus dan keluarnya Assad dari negara tersebut.
Sehubungan dengan hal ini, Muhammad al-Bashir, ditetapkan sebagai presiden sementara periode transisi Suriah, secara resmi memimpin pemerintahan transisi negara tersebut hingga bulan Maret mendatang.