Damaskus, Purna Warta – Dengan 44 truk tanker, penjajah Amerika Serikat mencuri sumber daya minyak rakyat Suriah dari wilayah-wilayah pendudukan mereka dan menyelundupkannya ke Irak.
Menurut laporan sumber media, dalam beberapa jam terakhir, pasukan pendudukan AS sekali lagi mencuri ratusan ton minyak Suriah dari ladang negara ini dengan kerja sama milisi SDF.
Baca Juga : Delegasi Saudi di Mashhad Iran Persiapkan Pembukaan Kembali Konsulat
Sumber-sumber lokal dari pinggiran Al Ya’rubiyah mencatat bahwa konvoi pasukan pendudukan Amerika yang terdiri dari 44 truk tanker sarat dengan minyak curian dari ladang Al Jazeera, Suriah, bergerak dari penyeberangan ilegal Al-Mahmudiyah ke pangkalan pendudukan mereka di Irak utara.
Pasukan Amerika Serikat mengirim minyak Suriah yang dicuri ke Irak melalui penyeberangan ilegal di utara dan timur laut Suriah, dan dari sana menjualnya di pasar gelap.
Dengan kekalahan kelompok teroris ISIS sebagai lengan militer Amerika di Suriah pada November 2017, pasukan Amerika secara langsung menggantikan kelompok ini dan mulai mengekstraksi dan mencuri minyak Suriah dari waktu ke waktu.
Daerah-daerah di bawah pendudukan pasukan Amerika Serikat dan milisi yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di al-Hasakah dan wilayah utara Suriah lainnya, selalu menjadi saksi protes warga Suriah terhadap adanya tindakan-tindakan terorisme yang dilakukan oleh para pasukan AS dan milisi afiliasinya terhadap penduduk daerah-daerah ini.
Pemerintah Suriah telah berulang kali menekankan bahwa Amerika Serikat dan milisi afiliasinya di timur dan timur laut Suriah ini tidak memiliki tujuan lain selain menjarah minyak Suriah dan kehadiran mereka adalah ilegal.
Sumber-sumber lokal di Suriah telah berulang kali melaporkan bahwa pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di timur Suriah menyelundupkan minyak Suriah curian dan biji-bijian Suriah ke negara-negara tetangga.
Baca Juga : Qalibaf: Islam Iran Adalah Pendukung Poros Perlawanan Terbesar dan Paling Teguh di Dunia
Selama satu dekade perang melawan Suriah, AS telah mendukung milisi separatis di negara ini dengan dalih memerangi terorisme dan ISIS serta telah menduduki wilayah-wilayah kaya minyak Suriah.
Donald Trump, mantan presiden AS, sebelumnya telah menyatakan dengan jelas bahwa kehadiran militer negara ini di Suriah adalah karena sumur-sumur minyak Suriah.