KTT Liga Arab 2022 Akan Digelar di Aljazair

Arab

Aljir, Purnawarta – Jajaran pemimpin negara Arab akan kembali bertemu dalam konferensi Liga Arab yang akan digelar di Aljazair pada 1-2 November 2022 mendatang. Konferensi ini akan menjadi pertemuan pertama negara anggota Liga Arab semenjak sejumlah negara anggotanya melakukan normalisasi dengan Israel.

Konferensi ini terakhir kali digelar pada tahun 2019 lalu. Konferensi tahunan tersebut tidak digelar pada tahun 2020 dan 2021 dikarenakan pandemi COVID-19 dan juga karena terjadi polemik di dunia Arab akibat normalisasi hubungan sebagian negara Arab dengan Israel.

Adapun negara-negara Arab yang telah menandatangi normalisasi dengan Israel ialah Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko. Meski telah resmi normalisasi, Sudan belum membuka seluruh hubungan diplomatisnya dengan Israel.

Aljazair yang menjadi tuan rumah Konferensi Liga Arab 2022 merupakan pendukung teguh Palestina. Aljazair mengecam keputusan negara-negara Arab yang ikut dalam tren normalisasi dengan Israel. Aljazair juga menjadi mediator perseteruan antara faksi Fatah dan Hamas Palestina.

Hasni Abdi, analis politik alumni Universitas Geneva asal Aljazair, mengatakan bahwa konferensi ini harus memuat pesan dukunagn untuk orang-orang Palestina dan menjamin bahwa mereka tidak akan ditumbalkan demi “Abraham Accord” (sebutan normalisasi Israel dengan negara-negara Arab yang dimediasi oleh Amerika Serikat).

Media-media Arab mengatakan bahwa Bahrain dan Uni Emirat Arab tidak akan hadir ke Aljir. “(Itu dikarenakan) negara-negara Arab yang telah menormalisasikan hubungannya dengan Israel tidak antusias dengan gagasan untuk berkumpul dan mengecam posisi mereka (normalisasi hubungan dengan Israel),” tambahnya.

Panitia penyelenggara mengonfirmasi Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman tidak hadir dalam konferensi ini karena sedang menderita infeksi telinga. Begitu juga Raja Maroko, Mohammed VI juga dilaporkan absen.

Selain itu, Aljazair juga akan mengundang Bashar Assad ke Aljir. Undangan tersebut dinilai oleh para analis sebagai keputusan yang sangat beresiko.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *