Damaskus, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Suriah memprotes dan melayangkan kritik kerasnya akibat tidak diundangnya Damaskus dalam KTT dua hari dengan tema “Mendukung Masa Depan Suriah dan Kawasan” yang diselenggarakan oleh Uni Eropa, dengan menerbitkan pernyataan keputusan Uni Eropa untuk mengecualikan pemerintah Suriah dari KTT sebagai perwakilan utama rakyat negara ini dianggap sebagai pengulangan posisi usang Brussel.
Baca Juga : Peringatan Yahya Saree tentang Situasi Tidak Perang dan Tidak Damai di Yaman
Menurut kantor berita SANA, Kementerian Luar Negeri Suriah menekankan bahwa Uni Eropa memutuskan untuk mengecualikan Suriah dari konferensi yang diadakan di kantor pusatnya di Brussel, agar tujuan dan kebijakannya yang gagal tidak terungkap akibat tindakan sewenang-wenang yang tidak manusiawi dan tidak bermoral terhadap rakyat Suriah.
Pernyataan ini menyebutkan: Para penyelenggara pertemuan ini puas dengan kehadiran perwakilan-perwakilan rusak mereka, yang bersama ISIS, Jabhat Al-Nusra dan organisasi teroris lainnya yang terus berkonspirasi melawan Suriah dan melawan keinginan dan kepentingan vital rakyat negara ini.
Kementerian Luar Negeri Suriah juga menekankan: Suriah, yang menggagalkan tujuan perang para teroris melawannya dan menggagalkan upaya campur tangan asing dalam urusan internalnya, menekankan bahwa upaya melemahkan posisi negara ini tidak akan berhasil.
Konferensi internasional ke-7 untuk mendukung pengungsi Suriah diadakan di Brussel pada tanggal 14 dan 15 Juni 2023 dengan kehadiran para perwakilan pemerintah, aktivis sipil, dan organisasi internasional.
Baca Juga : Kremlin: Kami Terus Mendukung Pemerintah Suriah
Pada hari pertama konferensi, orang-orang dan tokoh nyata yang berafiliasi dengan organisasi non-pemerintah bertukar pendapat tentang berbagai masalah.
Pada hari kedua, perwakilan pemerintah membahas situasi pengungsi dan mendukung rekonstruksi Suriah.
Negara-negara yang berpartisipasi dalam KTT dua hari “Mendukung masa depan Suriah dan kawasan” yang diselenggarakan oleh Uni Eropa setuju untuk memberikan 5,6 miliar euro untuk bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Suriah dan negara tuan rumah.
Uni Eropa mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa 4,6 miliar euro telah dialokasikan untuk tahun 2023 dan 1 miliar euro untuk tahun 2024.
Pernyataan itu menambahkan: Dana yang dijanjikan hari ini akan mendukung orang-orang di dalam Suriah dan negara-negara tetangga yang menampung pengungsi Suriah.
Baca Juga : Uganda Diserang Teroris, Iran Ucapkan Simpati
Dari jumlah tersebut, 3,8 miliar euro yang akan disediakan oleh Uni Eropa rinciannya adalah 2,1 miliar euro oleh Komisi Eropa, dan 1,7 miliar euro oleh negara-negara anggota Uni Eropa.