Konsistensi Kebijakan Tehran terhadap Poros Perlawanan

Konsistensi Kebijakan Tehran terhadap Poros Perlawanan

Tehran, Purna Warta – Mehdi Sobhani, duta besar baru Iran untuk Suriah, mengatakan pada Senin malam (5/7) bahwa pembicaraan Wina antara Iran dan negara-negara Barat hanya tentang masalah nuklir dan tidak akan pernah mempengaruhi konsistensi kebijakan Tehran terhadap kawasan dan seluruh poros perlawanan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan alahednews Lebanon, Sobhani menekankan dukungan berkelanjutan Iran untuk Palestina dan mengatakan bahwa Zionis telah menyerukan gencatan senjata sejak awal agresi baru terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga : Percakapan Telepon Bashar Assad dengan Presiden Terpilih Iran

Tentara Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza pada 10 Mei, selama 12 hari melalui udara, darat dan laut. Namun respon roket Front Perlawanan Palestina memaksa rezim untuk menerima gencatan senjata.

Dia menambahkan, “Negosiasi nuklir telah berlarut lama dan sulit, tetapi mereka bergerak maju, dan negosiasi ini berlangsung dalam kerangka perjanjian nuklir. Apapun hasil dari negosiasi ini, itu tidak akan pernah mempengaruhi kebijakan konsisten Republik Islam Iran terhadap kawasan dan poros perlawanan.

Sobhani menyatakan, “Pihak lain menarik diri dari perjanjian dan berusaha untuk kembali ke sana hari ini, dan negosiasi sedang berlangsung untuk menentukan kerangka kerja di mana pihak lain akan kembali ke perjanjian.”

Dia berkata, “Selain karena pihak yang menarik diri dari kesepakatan nuklir (Amerika Serikat) juga menimbulkan masalah dan hambatan untuk kembali ke kesepakatan, untuk itu negosiasi ini difokuskan pada mencari mekanisme untuk menghilangkan hambatan tersebut.

Dia juga berbicara tentang perang 33 hari rezim Zionis dengan Hizbullah pada tahun 2006, yang menyebabkan kekalahan Zionis. “Yang penting bagi Republik Islam Iran adalah kelanjutan perlawanan,” ungkapnya.

Baca Juga : Berlanjutnya Serangan Koalisi Saudi di Yaman dan Diamnya PBB

Sobhani menambahkan, “Pada perang 2006, musuh melanjutkan serangannya selama 33 hari, sedangkan pada Perang Pedang Quds (10 Mei, melawan Jalur Gaza), musuh tidak mampu melanjutkan agresinya.

Duta Besar Iran di Damaskus menambahkan di akhir penyataannya, “Pesan kami adalah jika perlawanan berlanjut yang dibarengi dengan tekad pantang menyerah demi membalas serangan musuh, maka musuh tidak akan bisa melanjutkan perang mereka melawan rakyat Palestina suatu hari nanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *