Tehran, Purna Warta – Kongres Internasional Imam Reza dan Ilmu Pengetahuan Kontemporer Keempat dimulai di Masyhad, menandai peringatan kelahiran Imam Reza (AS) yang akan datang dan dimulainya Perayaan Sepuluh Hari Karamat (kemurahan hati).
Acara ini diadakan di Universitas Internasional Imam Reza di Mashhad, timur laut Iran, dan menarik partisipasi peneliti Iran dan internasional, termasuk Valerio De Vito, pakar Studi Islam dari Universitas Albert Ludwigs Freiburg; Zainab Yasin dari Universitas Al Maaref Lebanon; dan Sanew Hira, seorang peneliti dan penulis pascakolonial.
Baca Juga : Iran dan Rusia Mengerjakan Mata Uang Tunggal BRICS
De Vito menekankan perlunya ikatan antara agama dan ilmu pengetahuan kontemporer, dengan menyatakan, “Keyakinan dan logika agama adalah dua aspek masyarakat; sayangnya, di komunitas Eropa, ikatan antara keduanya tidak lagi terhubung.”
Peneliti asal Italia ini menyoroti bahwa agama tidak bisa didiskusikan hanya sebagai kategori ilmiah seperti filsafat, tetapi juga merupakan subjek emosional dan internal.
Berkaca pada kunjungan pertamanya ke Masyhad, De Vito mengatakan, “Arsitektur tempat suci Imam Reza sangat menarik perhatian saya. Tempat ini adalah mahakarya arsitektur yang unik.”
Hira membahas dampak kolonialisme, dengan mengatakan, “Kolonialisme telah menciptakan kesenjangan antara agama dan ilmu pengetahuan, yang bertujuan untuk mengeksploitasi negara.”
Ia merujuk pada sekitar 20 karya ilmiah tentang Imam Reza (AS), dengan mengatakan, “Sebagai seorang pemikir besar, Imam Reza memandang ikatan antara sains dan agama sebagai hal yang sangat penting dalam segala hal, dan meyakini bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan.”
Baca Juga : 700 Ribu Warga Palestina Tinggalkan Gaza di Tengah Invasi Darat Israel
Peneliti asal Belanda itu menambahkan, “Dalam peradaban Islam, tidak pernah ada keretakan dan kontras antara sains dan agama; sebaliknya, keduanya dianggap saling melengkapi.”
Zainab Yasin juga menyampaikan pidato pada konferensi tersebut, merujuk pada ikatan antara sains dan agama sebagai satu-satunya solusi untuk menyelamatkan masyarakat manusia.