Damaskus, Purna Warta – Setelah percakapan telepon antara Raja Yordania dan Putra Mahkota Abu Dhabi dengan Presiden Suriah, sebuah surat kabar London melaporkan bahwa Damaskus dan Kairo sedang mempersiapkan percakapan langsung pertama antara Presiden Mesir dan mitranya dari Suriah.
Surat kabar elektronik Rai Al-Youm melaporkan hari ini (Sabtu, 23 Oktober), mengutip sumbernya di Damaskus dan Kairo, bahwa Suriah dan Mesir sedang membuka jalan untuk komunikasi langsung antara Presiden Suriah Bashar al-Assad dan timpalannya dari Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
Menurut laporan tersebut, komunikasi dan dialog langsung ini akan dilakukan untuk diskusi dan pertukaran pandangan tentang hubungan bilateral antara kedua belah pihak.
Sumber tersebut juga melaporkan bahwa Kemungkinan peningkatan tingkat perwakilan diplomatik antara kedua negara akan menjadi dasar dari komunikasi telepon ini.
Rai Al-Youm lebih lanjut melaporkan bahwa kemungkinan isu-isu seperti kebangkitan Komite Tinggi Gabungan Mesir-Suriah, yang telah ditangguhkan sejak dimulainya perang sepuluh tahun lalu. Begitu juga, masalah jalur pipa gas Mesir dari Suriah ke Lebanon, serta perkembangan terakhir di kawasan itu, adalah beberapa masalah yang akan dibahas kedua belah pihak.
Laporan itu muncul saat Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shukri dan timpalannya dari Suriah Faisal al-Mekdad bertemu bulan lalu di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB untuk pertama kalinya setelah sepuluh tahun.
Para ahli menggambarkan pertemuan itu sebagai lompatan maju dalam hubungan diplomatik antara Damaskus dan Kairo, membuka jalan bagi dimulainya kembali hubungan bilateral.
Hubungan antara kedua belah pihak terputus atas perintah Presiden Mesir terdahulu Mohamed Morsi pada 2012. Dan setelah penggulingan Morsi, Kairo membuka kembali kantor konsulernya di Damaskus. Namun, hubungan kedua belah pihak belum melampaui tingkat kerjasama keamanan dan intelijen dalam memerangi terorisme.
Beberapa laporan media juga menunjukkan bahwa Kairo telah membuat normalisasi hubungannya dengan Ankara dengan syarat penarikan pasukan Turki dari wilayah Suriah.
Sumber resmi di Suriah dan UEA melaporkan Rabu malam (20/10) bahwa Putra Mahkota Abu Dhabi melakukan percakapan telepon dengan presiden Suriah.
Di sisi lain, Raja Abdullah II dari Yordania baru-baru ini melakukan percakapan telepon dengan Presiden Suriah setelah lama terputus dengan Damaskus.
The Washington Post baru-baru ini, dalam sebuah catatan tentang peningkatan hubungan Arab dengan Damaskus menulis bahwa Presiden AS Joe Biden telah secara implisit menyetujui normalisasi hubungan dengan pemerintah Bashar al-Assad.