Teheran, Purna Warta – Seorang komandan tinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan operasi pembalasan Iran terhadap Israel membuat rezim pendudukan merinding, sehingga memohon pihak berwenang untuk bertindak agar Republik Islam tidak mengambil tindakan lebih lanjut.
Baca juga: Capres Iran Mengatakan akan Melakukan Diplomasi Kekuasaan
Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, komandan Divisi Dirgantara IRGC, mengatakan pada hari Sabtu (22/6) bahwa para pejabat Israel membuat kesalahan perhitungan yang besar dengan melancarkan serangan terhadap bagian konsuler kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus pada awal April.
“Para pejabat Iran tidak menginginkan perang. Namun demikian, mereka tetap menghormati garis merah tertentu yang tidak dipertimbangkan oleh Israel. Mereka (pihak berwenang Israel) tidak mengharapkan tanggapan Iran,” kata Hajizadeh.
Jenderal IRGC mencatat bahwa para pejabat Israel mengetahui keputusan tegas Iran untuk melakukan serangan hukuman setelah pidato Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei pada 10 April, ketika dia mengatakan rezim Tel Aviv “harus dihukum dan akan dihukum” karena tindakan tersebut. serangan mematikannya terhadap misi diplomatik Iran.
“Mereka (pejabat Israel) menyampaikan ancamannya melalui perantara. Namun beberapa hari kemudian mereka menyadari bahwa Iran tidak akan mengindahkan ancaman tersebut dan sedang mempertimbangkan untuk memberikan tanggapan dari wilayahnya sendiri dibandingkan dari kelompok sekutu di wilayah tersebut,” kata Hajizadeh.
Komandan senior IRGC lebih lanjut mencatat bahwa para pejabat Israel menghubungi rekan-rekan mereka di beberapa negara tetangga, memohon mereka untuk meyakinkan angkatan bersenjata Iran agar mengurangi intensitas respons mereka.
“Jika bukan karena kemauan Pemimpin, tidak akan ada yang berani mengambil tindakan seperti itu. Operasi ini merupakan kemenangan strategis bagi kami, dan menambah kegagalan dalam daftar panjang penghinaan Israel,” kata Hajizadeh.
Baca juga: Hamas: Pengakuan Militer Israel Menunjukkan Kekalahan dalam Perang di Gaza
IRGC melancarkan serangan rudal dan drone secara ekstensif terhadap wilayah pendudukan Israel pada tanggal 13 April. Serangan balasan tersebut, yang dijuluki Operasi Janji Sejati, menimbulkan kerusakan pada pangkalan militer Israel di seluruh wilayah pendudukan.
Hal ini terjadi setelah serangan Israel pada tanggal 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus, yang terletak di sebelah gedung kedutaan di distrik Mezzeh Damaskus. Serangan udara tersebut menewaskan dua personel militer senior Iran yang sedang menjalankan misi penasehatan ke Suriah serta lima perwira pendamping mereka.