Komandan Israel mengundurkan diri atas insiden yang menewaskan peneliti di Lebanon

Tel Aviv, Purna Warta – Seorang anggota senior Brigade Golani di pasukan Israel telah mengundurkan diri atas insiden yang menewaskan seorang arkeolog/sejarawan kontroversial di Lebanon selatan.

Baca juga: UEA: 3 Warga Uzbekistan Ditangkap atas Pembunuhan Seorang Rabi Israel-Moldova

Kepala staf Brigade Golani, Kolonel Yoav Yarom, mengundurkan diri menyusul insiden minggu lalu saat sejarawan itu diizinkan masuk ke Lebanon selatan, tanpa persetujuan yang tepat, dan tewas bersama seorang tentara Israel.

Dalam surat kepada komandan Brigade Golani, Yarom mengatakan bahwa ia bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut meskipun penyelidikan resmi belum selesai dan meminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Media lokal melaporkan bahwa Yarom telah lalai memutuskan untuk memberikan Zeev Erlich yang berusia 71 tahun, yang membawa senapan dengan mengenakan pakaian militer lengkap dan helm, dalam tur pribadi ke Kastil Shamaa, sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Lebanon selatan.

Yarom dan Erlich ditemani oleh sekelompok tentara menuju ke situs bersejarah tersebut sejauh 25 kilometer di dalam tanah Lebanon.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada tanggal 21 November, gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengatakan bahwa dua anggota kelompok tersebut yang melakukan pengintaian di Shamaa melancarkan serangan terhadap komandan Golani dan pasukannya.

Erlich dan Sersan Gur Kehati tewas dalam serangan itu sementara Yarom dan komandan Golani lainnya terluka.

Setelah insiden itu, Kepala Staf pasukan pendudukan Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, menugaskan tim ahli militer yang dipimpin oleh seorang jenderal untuk menyelidiki insiden itu.

Selain itu, ada penyelidikan militer atas insiden itu yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Ori Gordin dari Komando Utara. Investigasi kriminal terpisah telah diluncurkan oleh polisi militer Israel.

Sementara itu, humas Zionis telah memberi penghormatan kepada Erlich, mengklaim bahwa ia adalah seorang “peneliti terkenal” di bidang “penjelajahan dan penjajahan tanah Israel.”

Baca juga: Hujan Deras Banjiri Tenda-tenda di Gaza saat Israel Intensifkan Serangan

Di tempat lain, Erlich dikenal sebagai orang yang secara keliru mengklaim memiliki pengetahuan yang mendalam tentang Tanah Suci, terkenal karena memutarbalikkan fakta sejarah, mengarang dan memalsukan sejarah, dalam upaya untuk menciptakan pembenaran atas klaim Tel Aviv atas tanah Palestina dan Lebanon.

Kehadiran Erlich yang tidak sah di Lebanon selatan telah digambarkan sebagai potensi pelanggaran keamanan dalam rantai komando pasukan Israel, serta pelanggaran hukum internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *