Komandan IRGC: Trump telah Menyadari Kekuatan Iran yang Sebenarnya

Teheran, Purna Warta – Panglima tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah bereaksi terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang Iran, dengan mengatakan bahwa pernyataan tersebut menunjukkan bahwa ia telah melihat kekuatan Iran yang sebenarnya.

Berbicara bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Ruang Oval pada hari Rabu, Trump tidak setuju dengan gagasan bahwa Iran saat ini lemah. “Mereka tidak lemah. Mereka sangat kuat saat ini,” katanya. Berbicara kepada wartawan di Bandar Abbas pada hari Kamis,

kepala IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan, “Ini adalah salah satu pengamatan Trump yang paling akurat, karena ia telah melihat arena secara realistis.”

“Dalam pertandingan gulat, pihak yang berlawanan lebih memahami kekuatan. Ketika dua pegulat saling berhadapan, masing-masing dapat lebih memahami kekuatan yang lain,” tambahnya.

Salami mengatakan penilaian Trump sebenarnya didasarkan pada kesadarannya akan kekuatan Iran selama masa jabatan pertamanya, ketika Republik Islam menanggapi pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani oleh AS dengan serangan rudal besar-besaran terhadap pasukan Amerika di Irak. “Ia telah membuat penilaian yang sepenuhnya benar. Iran tidak melemah; sebaliknya, ia telah menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya, yang dapat dilihat dengan jelas oleh semua orang,” kata Salami.

Mengomentari pemulihan kampanye “tekanan maksimum” oleh Trump, komandan utama IRGC mengatakan tekanan anti-Iran seperti itu juga terjadi selama masa jabatan pertama Trump yang bertujuan untuk memutus jalur kehidupan ekonomi Republik Islam, yang hasilnya adalah “kemakmuran lebih lanjut bagi ekonomi nasional kita.”

Panglima tertinggi IRGC memuji kemajuan ilmiah dan teknologi Iran. “Pemuda dan bangsa Iran, di bawah kepemimpinan besar lembaga Islam, telah menyadari bahwa mereka harus memperkuat diri untuk menetralkan sanksi,” katanya.

Ia juga menyinggung kemampuan dalam negeri Iran yang tak terhitung jumlahnya, dengan mengatakan strategi negara itu dalam menghadapi kampanye “tekanan maksimum” adalah produksi, usaha, tekad, dan perlawanan maksimum.

Iran, kata Jenderal Salami, adalah negara besar yang tidak pernah menyerah pada tekanan asing, seraya menambahkan bahwa negara itu akan terus memperkuat pertahanan dan kekuatan ekonominya serta berdiri teguh melawan ancaman apa pun.

“Bangsa kita tidak akan menyerah pada tekanan. Negara itu akan selalu bergerak maju di jalur kemerdekaan, kebebasan, dan kekuasaan dengan kemauan yang kuat dan tidak menyimpang darinya.” Kepala Garda Revolusi juga menyinggung hubungan Iran dengan negara-negara tetangga, dan mengatakan bahwa hubungan tersebut dilandasi oleh prinsip interaksi dan keamanan bersama yang akan meningkatkan keamanan di kawasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *