Komandan IRGC: Israel Tidak Mencapai Satu Pun Tujuannya dalam Perang di Lebanon

Teheran, Purna Warta – Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami memuji Hizbullah karena telah menimbulkan kekalahan yang memalukan bagi Israel, dengan mengatakan bahwa rezim Tel Aviv tidak mencapai satu pun tujuannya dalam perang di Lebanon.

Dalam sebuah pesan yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem pada hari Kamis, Mayor Jenderal Salami mengucapkan selamat kepada Lebanon dan gerakan perlawanan atas keberhasilannya mencapai kemenangan dan memberlakukan gencatan senjata di Israel.

Kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku antara Israel dan Hizbullah pada hari Rabu setelah lebih dari 14 bulan pertempuran.

“Gencatan senjata di garis depan Lebanon merupakan kekalahan strategis dan memalukan bagi rezim Zionis, yang bahkan tidak mampu mencapai tujuan dan ambisi jahatnya dalam perang melawan Hizbullah,” kata komandan IRGC.

Gencatan senjata tersebut, tambahnya, “bahkan dapat menandai dimulainya gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Gaza.”

Salami juga mencatat bahwa penerimaan Israel terhadap gencatan senjata, karena Israel berada di bawah rentetan rudal Hizbullah yang menargetkan pangkalan dan lokasi strategis rezim tersebut, memiliki pelajaran bagi Tel Aviv dan para pendukungnya.

Entitas perampas kekuasaan tersebut sedang mengalami kemunduran dan kejahatan yang dilakukannya di Gaza dan Lebanon akan memperkuat perlawanan, tegasnya.

Komandan IRGC lebih lanjut mengatakan Hizbullah telah meraih kemenangan dengan benar-benar menghalangi Israel mencapai tujuan jahatnya di garis depan utara wilayah pendudukan dan memberlakukan gencatan senjata pada rezim palsu tersebut.

“Tak diragukan lagi, kemenangan besar ini, yang diraih berkat darah murni para syuhada, kesabaran dan ketangguhan rakyat Lebanon, serta keberanian dan pengorbanan yang tak tergoyahkan dari para pemuda dan Hizbullah, dianggap sebagai perkembangan besar dalam sejarah perjuangan Umat Islam melawan Zionis di Asia Barat.”

Pada awal Oktober 2023, Israel melancarkan aksi teror dan agresi berdarah di seluruh Lebanon setelah rezim pendudukan melancarkan perang genosida di Jalur Gaza.

Setidaknya 3.823 orang tewas dan 15.859 lainnya terluka dalam serangan Israel di Lebanon.

Untuk mendukung warga Palestina dan Lebanon yang tertindas, Hizbullah melakukan serangan balasan terhadap sasaran-sasaran di wilayah pendudukan yang menyebabkan hampir 70.000 pemukim Israel mengungsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *