HomeTimur TengahKoalisi Saudi Langgar Gencatan Senjata Lebih dari 100 Kali di Yaman

Koalisi Saudi Langgar Gencatan Senjata Lebih dari 100 Kali di Yaman

Sanaa, Purna Warta Sebuah sumber militer Yaman mengatakan Sabtu (9/4) bahwa koalisi agresor Saudi-Emirat melanggar gencatan senjata di Yaman lebih dari 100 kali dalam satu hari terakhir.

Meskipun gencatan senjata delapan hari di Yaman, koalisi agresor Saudi-Emirat dan tentara bayaran afiliasinya masih melanggar gencatan senjata.

Baca Juga : Sana’a Bebaskan 40 Tentara Bayaran Musuh

Sebuah sumber militer mengatakan kepada kantor berita resmi Yaman (Saba) bahwa dua warga sipil tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan artileri oleh tentara bayaran koalisi di kota Razah di provinsi Saada.

Menurut sumber tersebut, koalisi agresor melanggar gencatan senjata sebanyak 108 kali dalam 24 jam terakhir. Pelanggaran ini mencakup 76 operasi pengintaian di langit provinsi Al-Jawf, Hajjah, Al-Bayda dan Saada.

Sumber tersebut menekankan bahwa pejuang koalisi juga membom daerah Al-Barh di provinsi Taiz sebanyak tiga kali. Tentara bayaran koalisi juga mendirikan parit di daerah Al-Akkad provinsi Ma’rib.

Menurut sumber itu, tentara bayaran koalisi juga menargetkan provinsi Ma’rib delapan kali dengan artileri dan tembakan roket, menghancurkan pangkalan militer dan komite tentara di al-Akkad dengan peluru kendali.

Baca Juga : Amerika Serikat Latih ISIS untuk Operasi di Suriah Timur

Tembakan artileri koalisi juga menargetkan rumah warga Yaman di desa Al-Zour di Sarwah dan Al-Balq, timur Ma’rab, dan sebagian Najran dan Jizan.

Tentara bayaran menembak 21 kali ke pasukan Yaman di provinsi Ma’rib, Al-Jawf, Saada, Taiz dan Al-Dhala.

Sementara itu, utusan khusus PBB untuk Yaman Hans Grundberg mengumumkan dimulainya gencatan senjata di Yaman pada tanggaql 2 April. Dia mengatakan gencatan senjata telah dicapai antara Sanaa dan koalisi Saudi untuk mengakhiri semua operasi militer selama dua bulan.

“Pihak-pihak yang berkonflik di Yaman telah menanggapi secara positif proposal PBB untuk gencatan senjata (kemanusiaan) dua bulan, yang akan berlaku  sejak 2 April,” kata Grundberg dalam sebuah pernyataan kemarin. Dengan genjatan senjata ini semua operasi militer darat, udara dan laut akan dihentikan.

Baca Juga : Arab Saudi Langgar Gencatan Senjata Lebih dari Seribu Kali

Menurut ketentuan perjanjian, 18 kapal yang membawa bahan bakar akan memasuki pelabuhan Al-Hudaidah dan dua penerbangan seminggu akan diizinkan menggunakan Bandara Sanaa, yang bertujuan untuk meningkatkan pergerakan orang di dalam Yaman. Utusan khusus PBB itu menekankan pentingnya membangun kepercayaan antara kedua belah pihak berdasarkan perjanjian untuk melanjutkan proses politik guna mengakhiri konflik di Yaman.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here