Khamenei: AS dan Sekutu Salah Besar Jika Anggap Perlawanan telah Berakhir

Teheran, Purna Warta – Pemimpin Revolusi Islam  Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan anggapan AS dan sekutunya bahwa perlawanan telah berakhir adalah “salah besar.”

Baca juga: Penasehat Militer Iran: Kekuatan Dunia Bergeser dari Barat ke Timur

“Dengan perkembangan di Suriah, dan kejahatan rezim Zionis dan AS, mereka (musuh) mengira bahwa masalah perlawanan telah berakhir; mereka salah besar,” kata Ayatollah Khamenei.

“Rezim Zionis ingin mengepung dan membasmi [kelompok perlawanan Lebanon] Hizbullah melalui Suriah, tetapi yang akan dibasmi adalah Israel,” imbuhnya. Pemimpin Besar menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Selasa saat bertemu dengan sekelompok perempuan dari berbagai lapisan masyarakat di ibu kota Iran, Teheran, menjelang perayaan ulang tahun Hazrat Fatemeh Zahra (SA), putri kesayangan Nabi Muhammad (SAW).

Ayatollah Khamenei juga menggarisbawahi bahwa jiwa para pemimpin Hizbullah dan Hamas yang terbunuh, Sayyed Hassan Nasrallah dan Yahya Sinwar, tetap hidup meskipun mereka telah menjadi martir.

“Tubuh mereka mungkin telah tiada, tetapi … jiwa dan pikiran mereka masih ada dan jalan mereka akan terus berlanjut,” katanya.

Mengacu pada ketahanan Gaza dalam menghadapi serangan harian Israel dan kegigihan perlawanan Lebanon, Pemimpin tersebut menekankan bahwa Iran mendukung para pejuang Palestina dan Hizbullah dan akan terus memberi mereka dukungan dan bantuan apa pun yang memungkinkan.

Ia lebih lanjut menyatakan harapan bahwa para pejuang perlawanan akan melihat hari ketika “musuh jahat akan diinjak-injak di bawah kaki mereka.”

Di tempat lain dalam sambutannya, Ayatollah Khamenei memuji peran yang dimainkan oleh perempuan Iran dalam kemenangan Revolusi Islam 1979, serta selama perang yang dipaksakan Irak pada 1980-an dan pembelaan tempat-tempat suci di Suriah dan Irak. Ia juga memuji kegiatan perempuan di arena politik, internasional, dan ilmiah.

Baca juga: Juru Bicara Iran: Aksi Terpadu Diperlukan untuk Memerangi Terorisme dan Ekstremisme

Musuh menggunakan metode lunak seperti propaganda, dan slogan-slogan yang tidak tulus dan menggoda, setelah mereka menyadari bahwa Revolusi Iran tidak dapat dikalahkan melalui metode keras seperti perang, pemboman, etnisisme, dan hasutan, katanya.

Pemimpin Besar Islam berpesan kepada para wanita agar berhati-hati terhadap “godaan, cara-cara jahat, dan perang lunak dari para pencela” yang bertujuan untuk menyimpangkan mereka dari nilai-nilai yang dianutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *