Jenewa, Purna Warta – Selama pertemuan dengan utusan Italia, penasihat senior menteri luar negeri Iran untuk urusan politik khusus dengan menjelaskan bahwa ketenangan Suriah akan menstabilkan kawasan itu, mengatakan bahwa kebijakan sanksi AS dan Eropa tidak akan membantu menyelesaikan krisis Suriah.
Perwakilan Khusus Italia untuk Suriah, Stephane Ravanan, kemarin (Selasa, 18 Oktober) bertemu dengan Ali Asghar Khaji, Penasihat Senior Menteri Luar Negeri Iran Bidang Politik Khusus.
Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela pertemuan Komite Konstitusi Suriah di Jenewa untuk membahas perkembangan terakhir di Suriah.
Pada Minggu malam, Pederson, utusan khusus PBB untuk Suriah, mengumumkan bahwa pemerintah Damaskus dan kelompok oposisi telah mencapai kesepakatan tentang rancangan konstitusi baru Suriah.
Komite Konstitusi Suriah terdiri dari 45 anggota pemerintah Suriah, oposisi dan masyarakat sipil, yang misinya adalah merancang konstitusi baru yang akan mengarah pada pemilihan yang pantau oleh PBB.
Negosiasi ini telah berlangsung selama dua tahun.
Dalam pertemuan tersebut, Ravanan menekankan pentingnya peran Iran di kawasan, khususnya di Suriah.
Dia menambahkan: Pemerintah Italia dalam memerangi terorisme, mengejar solusi politik untuk krisis Suriah, dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah melalui Uni Eropa dan PBB.
Dalam pertemuan tersebut, Penasihat Senior Menteri Luar Negeri Iran menyampaikan kebutuhan dasar rakyat Suriah untuk menerima bantuan kemanusiaan.
Dia lebih lanjut menyerukan kembalinya pengungsi Suriah ke negara mereka dan pemberantasan terorisme di Suriah, menekankan bahwa ketenangan Suriah akan menstabilkan kawasan dan kelanjutan kebijakan sanksi AS dan Eropa tidak akan membantu menyelesaikan krisis Suriah.
Di akhir kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan perundingan-perundingan mereka dalam membantu krisis Suriah di masa depan.