Ketua Parlemen Iran Menyerukan Pakta Konvergensi Parlemen Regional

Teheran, Purna Warta – Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf, mendesak negara-negara regional untuk bersatu di bawah pakta konvergensi parlemen untuk mendorong perdamaian dan pembangunan.

Baca juga: Pezeshkian Soroti Persatuan Islam untuk Lawan Perpecahan di Acara Budaya Turkmenistan 

Berbicara di Konferensi Internasional yang menandai peringatan 30 tahun Konstitusi Tajikistan di Dushanbe pada 11 Oktober 2024, Mohammad Baqer Qalibaf, Ketua Majelis Konsultatif Islam Iran, mengusulkan penandatanganan “Pakta Konvergensi Parlemen” di antara negara-negara regional.

Inisiatif tersebut, katanya, akan mendorong perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan peningkatan diplomasi multilateral dalam menanggapi tantangan bersama seperti terorisme, ekstremisme, dan perubahan iklim.

Qalibaf menggarisbawahi bahwa Iran dan Tajikistan memiliki ikatan budaya dan sejarah yang mendalam yang berakar pada bahasa Persia yang sama, yang secara historis telah menjembatani ikatan intelektual dan budaya antara kedua negara.

Ia menyoroti bagaimana warisan yang kaya ini dapat berfungsi sebagai landasan untuk memperkuat kerja sama bilateral di sektor-sektor utama seperti budaya, pendidikan, dan sains. “Saat ini, kekayaan budaya ini dapat menjadi aset strategis untuk meningkatkan pembangunan bersama kita,” kata Qalibaf.

Secara ekonomi, Qalibaf menunjuk pada potensi yang signifikan untuk kolaborasi antara Iran dan Tajikistan, dengan mencatat sumber daya alam Tajikistan yang kaya dan posisi geografis yang strategis. Ia menekankan kesiapan Iran untuk membantu Tajikistan dalam mengembangkan infrastrukturnya, sektor energi, dan kemampuan industri melalui proyek-proyek bersama.

Peningkatan jaringan transportasi dan komunikasi, tambahnya, tidak hanya akan meningkatkan pertukaran perdagangan tetapi juga menghubungkan Tajikistan dengan pasar internasional dengan lebih baik dengan Iran sebagai pintu gerbang yang penting.

Dalam pidatonya, Qalibaf mengutuk tindakan kriminal rezim Zionis, khususnya pembunuhan pemimpin Hizbullah Seyyed Hassan Nasrallah, dan menggambarkannya sebagai bagian dari strategi Israel yang lebih luas berupa serangan udara dan pembunuhan yang tidak dapat mengkompensasi kegagalan strategis.

Ia mendesak gencatan senjata untuk melindungi hak-hak rakyat Gaza dan Lebanon, dan menyerukan parlemen regional untuk menanggapi “tindakan brutal dan melanggar hukum” oleh rezim Zionis.

Mengusulkan pembentukan dewan parlemen gabungan, Qalibaf menyerukan negara-negara regional untuk bekerja sama dalam kerangka diplomatik yang terstruktur, memajukan dialog dan saling pengertian untuk menyelesaikan kesalahpahaman dan mengamankan perdamaian. Ia menyatakan keyakinannya bahwa mekanisme semacam itu akan mendorong stabilitas dan kemakmuran jangka panjang di seluruh kawasan.

Baca juga: Aksi Kolektif untuk Perdamaian Dibahas di Riyadh

Qalibaf juga menekankan kemajuan yang telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir antara Iran dan Tajikistan dalam memperkuat hubungan mereka, tetapi ia mencatat bahwa masih ada potensi yang belum dimanfaatkan untuk kerja sama yang lebih dalam.

“Hubungan sejarah, budaya, dan bahasa antara Iran dan Tajikistan memberikan dasar yang kuat bagi kemitraan strategis jangka panjang,” kata Qalibaf.

Ia menegaskan kembali komitmen Iran untuk mendukung pembangunan Tajikistan, seraya menambahkan, “Iran akan selalu menjadi sahabat dan rekan Tajikistan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *