Beirut, Purna Warta – Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf dan Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi telah mengadakan pembicaraan dengan sekjen gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah di Beirut. Media Lebanon al-Manar melaporkan pada hari Rabu bahwa Qalibaf dan Araghchi bertemu dengan Sheikh Naim Qassem sebelum meninggalkan Lebanon.
Baca juga: Iran Kecam Sanksi AS terhadap Kuba
Mojtaba Amani, duta besar Iran untuk Beirut, juga menghadiri pertemuan tersebut.
Ketua parlemen dan Menlu Iran dengan sekjen Hizbullah saling bertukar pandangan tentang perkembangan terkini di Lebanon dan kawasan yang lebih luas.
Qalibaf dan Araghchi berada di Lebanon untuk menghadiri upacara pemakaman Sayyed Hassan Nasrallah, pemimpin lama Hizbullah, dan kepala Dewan Eksekutif gerakan perlawanan, Sayyed Hashim Safieddine, yang diadakan di ibu kota Lebanon pada hari Minggu.
Pada upacara pemakaman tersebut, Sheikh Naim Qassem memuji kontribusi Nasrallah terhadap perjuangan Palestina.
“Kami akan melanjutkan jalan Sayyed Nasrallah, bahkan jika kami semua terbunuh dan bahkan jika rumah kami dihancurkan di atas kepala kami.”
Dalam pidato yang disampaikan selama sesi Majlis (Parlemen) Iran pada hari Selasa, Qalibaf mengatakan upacara pemakaman yang besar dan bersejarah itu mencerminkan kekuatan dan popularitas gerakan tersebut.
“Hizbullah merupakan bagian integral dari kekuatan nasional Lebanon dan penjamin keamanan dan integritas teritorial negara tersebut,” kata pejabat Iran tersebut. Israel membunuh Nasrallah di Beirut selatan pada 27 September 2024, menyusul kampanye pengeboman rezim yang menghantam banyak wilayah dari selatan negara itu hingga ibu kota. Safieddine juga dibunuh dalam serangan Israel pada 3 Oktober 2024.
Baca juga: Iran Kecam Sanksi Terbaru AS
Hizbullah menunda upacara pemakaman kedua pemimpin karena khawatir akan serangan Israel terhadap upacara tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei, yang juga berada di Beirut pada Minggu, mengatakan partisipasi delegasi Iran tingkat tinggi pada prosesi pemakaman menunjukkan posisi Teheran dalam solidaritas dengan Front Perlawanan.