Tehran, Purna Warta – Dalam pernyataannya, wakil kepala kantor politik Hamas menekankan bahwa gugurnya kepala kantor Hamas ini tidak hanya tidak akan mengganggu proses perlawanan terhadap pendudukan rezim Zionis Israel, namun juga akan mengarah pada persatuan yang lebih erat di antara Hamas, poros perlawanan dan Republik Islam Iran.
Baca juga: [VIDEO] – Ismail Haniyeh Siap Mati Syahid bagi Palestina
Menurut saluran berita al-Mayadeen, Khalil al-Hayya, wakil kepala kantor politik Hamas, menyatakan bahwa dengan kesyahidan ini, Hamas dan rakyat Palestina tidak akan menghentikan jalur perlawanan.
Al-Hayya berkata: “Musuh Zionis Israel mencoba mengisolasi perlawanan sejak awal Pertempuran Al-Aqsa namun dikejutkan oleh perjalanan Haniyeh ke ibu kota berbagai negara.”
Wakil kepala biro politik gerakan Hamas menambahkan: “Saat ini, rezim pendudukan menantang dunia dan ingin membakar seluruh kawasan. Karena alasan ini, dia menargetkan Lebanon dan Iran.”
Dengan mengajukan pertanyaan, “di manakah dunia saat ini, sehingga mengekang rezim ini?”, ia menambahkan: “Perlawanan berkomitmen untuk menanggapi agresi ini dan rezim Zionis Israel pantas membayar harga yang mahal atas kejahatan ini.”
Al-Hayya melanjutkan: “Syahid Ismail Haniyeh tidak disembunyikan dan pembunuhannya bukanlah keberhasilan intelijen musuh. Pastikan pilihan kita karena Hamas dan Poros Perlawanan bergerak maju berdasarkan strategi yang jelas dan tidak akan menyimpang dari jalan mereka karena syahidnya satu atau 10 pemimpin.”
Baca juga: WHO Peringatkan Potensi Merebaknya Polio di Gaza
Dia juga menekankan kepada bangsa Palestina: “Janji kami bersama Kalian adalah Palestina tetap menjadi Kiblat politik kami dan Masjid Al-Aqsa menjadi Kiblat kami dan kami meneruskan jejak para pemimpin dan syuhada hingga merdeka. Hubungan antara Palestina, Iran dan poros perlawanan kuat, dan kebebasan Palestina dan Al-Aqsa adalah tempat hubungan tersebut. Peristiwa ini akan meningkatkan persatuan perlawanan Palestina dan Hamas dengan poros perlawanan dan Republik Islam Iran.”