Tehran, Purna Warta – Juru bicara Departemen Luar Negeri Republik Islam Iran, Said Khatib Zadeh mengatakan bahwa, “kesepakatan sementara atau semacamnya tidak pernah ada dalam agenda kami. Semua pihak telah sepakat bahwa kita tidak boleh melihat lagi Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir.”
Said Khatibzadeh, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran mengatakan dalam konferensi pers pada hari Senin (24/1) tentang perkembangan terbaru terkait dengan pembicaraan Iran Bersama P4 +1 di Wina: “Apa yang kita lihat di Wina adalah suatu kemajuan pembicaraan, seperti kita telah membuat kemajuan yang baik di empat bidang, keambiguan telah berkurang, dan gagasan telah menjadi kata-kata, serta yang terpenting bahwa semua pihak di Wina setuju kalau kita semua tidak boleh melihat Amerika Serikat pergi lagi.”
Baca Juga : Islami: Produksi 17.000 MW Tenaga Nuklir Iran Akan Diaktifkan Sampai 20 Tahun Mendatang
Kunjungan Ayatullah Raisi ke Rusia dan percakapan detailnya dengan Putin, serta pertemuan Amir Abdullahian dengan Sergei Lavrov di Moskow.
Juru bicara kementerian luar negeri Iran, Said Khatibzadeh mengatakan dalam menanggapi pertanyaan tentang pembicaraan Wina dan perbedaannya, serta pernyataan Robert Mali yang menetapkan prasyarat untuk kebangkitan perjanjian Wina: “Kemajuan pembicaraan berada di jalur yang benar. Kami telah membuat kemajuan yang baik di empat bidang, di beberapa dokumen, dan keambiguan dan perbedaan telah berkurang. Banyak ide Iran menjadi kata-kata, termasuk di bidang penjaminan. Yang terpenting adalah semua pihak di sekitar pembicaraan Wina setuju bahwa apa yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya dengan penarikan Amerika Serikat dari JCPOA tidak boleh terulang lagi. Kami menyajikan ide-ide operasional penuh dan realistis di Wina, dan kami percaya bahwa ide-ide ini telah memungkinkan untuk berbicara tentang sebuah jaminan.”
Khatibzadeh berkata: “Iran berada di Wina untuk sebuah perjanjian dengan memiliki dua kekhususan utama yang kuat, dan dapat diandalkan, serta untuk perolehan jaminan.”
Baca Juga : Pemimpin Rezim Zionis Lakukan Perjalanan ke UEA Untuk Lawan Sanaa
Iran tidak menerima prasyarat apa pun
Khatibzadeh menyatakan: “Iran tidak menerima prasyarat apa pun sejak hari pertama pembicaraan Wina, dan mereka yang menyampaikan keberadaan prasyarat hanya untuk menjadi makanan media saja. Kami percaya bahwa negosiasi itu rumit dan tidak boleh diperumit dengan pernyataan yang rumit.”
Dia berkata: “Kami telah menyatakan keprihatinan kami tentang warga Iran yang ditahan di Amerika Serikat sejak awal, dan masalah ini ada dalam agenda kami. Masalah kemanusiaan ini bisa diselesaikan jika Amerika Serikat berpegang pada kesepakatan yang sudah ada. kita dapat mencapai kesepakatan yang langgeng dan dapat diandalkan.”
Perjanjian sementara atau sejenisnya tidak ada dalam agenda Iran
“Posisi kami tentang apa yang sedang dibahas di Wina jelas dan tegas. Perjanjian yang kami cari adalah kuat dan dapat diandalkan, serta tidak berkekurangan. Apa yang utama bagi kami adalah kualitas dari apa yang disepakati, tidak kurang atau lebih. Kesepakatan sementara atau semacamnya tidak pernah ada dalam agenda kami. Kami berharap perwakilan UE telah menyampaikan kepada Amerika Serikat bahwa kami memiliki kebutuhan serius untuk mencapai kesepakatan kualitatif dan substantif, dan saya berharap Amerika Serikat telah menyadari kebutuhan ini.”
Baca Juga : Raisi: Amerika Serikat Harus Cabut Sanksi Dulu, Baru Dialog
Amerika Serikat adalah penyebab lambatnya pembicaraan Wina
“Salah satu alasan kelambatan di Wina adalah bahwa Amerika Serikat tidak siap untuk beberapa ide kami. Amerika Serikat memiliki tantangan serius untuk memverifikasi masalah pembicaraan Wina di beberapa bidang, bahkan masalah yang sangat penting pun tetap ada untuk dibahas, yang mana beberapanya sedang dibahas hari ini. Sedangkan di sisi lain keputusan politik harus dibuat di Washington tentang beberapa masalah, dan kami berharap keputusan politik ini akan dibuat,” kata Khatibzadeh.
“Saya tidak akan mengomentari duta besar Rusia di Wina, dan semua negosiator di Wina telah membuat pernyataan mereka sendiri. Percakapan berlangsung ke arah yang benar dengan isu-isu spesifik dan poin – poin perbedaan sudah bisa dipahami dan agenda yang sudah tepat. Kami percaya bahwa jika ada komitmen terhadap apa yang ada di atas meja, sedangkan keinginan masing – masng berbeda, pembicaraan akan mengarah pada hasil mereka sendiri,” tambahnya.
Baca Juga : Mayor Jenderal Bagheri: Rezim Zionis Ancaman Keamanan Regional