Tehran, Purna Warta – Musuh-musuh telah gagal menghalangi kemajuan program energi nuklir damai Iran melalui sanksi ilegal, kata ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI).
Mohammad Islami menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Rabu (13/12) dalam sebuah upacara di Perusahaan Baja Mobarakeh di Provinsi Isfahan, di mana dua teknologi buatan dalam negeri diperkenalkan.
Baca Juga : Iran: AS Biarkan Genosida Israel dengan Menentang Gencatan Senjata Di Gaza
Ia mengatakan bahwa “kepercayaan diri” yang dimiliki AEOI mendorongnya untuk mengambil jalur kemajuan dan membuat permasalahan seperti sanksi dan teror menjadi tidak efektif.
“AEOI mempunyai tugas strategis untuk membangun kekuatan negara. Tentu saja, musuh berusaha menghalangi kemajuan nuklir Iran melalui sanksi, namun mereka gagal,” tambahnya.
Islami juga mengatakan AEOI berencana menghasilkan 20.000 kilowatt tenaga nuklir pada tahun 2041.
Republik Islam, tegasnya, mengupayakan tujuan nuklir yang sepenuhnya damai berdasarkan peraturan internasional dan prinsip-prinsip Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Islami lebih lanjut mengatakan bahwa lembaganya telah berhasil memproduksi peralatan presisi yang digunakan di 150 perusahaan dan industri baja dan mencatat bahwa negara tersebut telah mampu mengekspor peralatan tersebut.
Selama beberapa tahun terakhir, Iran telah mencatat banyak pencapaian nuklir yang bertentangan dengan sanksi AS serta rintangan yang diciptakan oleh Barat.
Baca Juga : Iran-Arab Saudi Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza dan Pengiriman Bantuan Kemanusiaan
Iran telah bekerja sama erat dengan IAEA sebagai penandatangan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Republik Islam menunjukkan kepada dunia sifat damai dari program nuklirnya dengan menandatangani perjanjian nuklir tahun 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dengan negara-negara besar.