Teheran, Purna Warta – Iran telah memproduksi radiofarmasi yang digunakan untuk mendiagnosis 30 jenis kanker, kata Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Mohammad Eslami.
Berbicara kepada jamaah pada salat Jumat di Teheran pada 11 April, Eslami mengatakan para ilmuwan Iran telah mengembangkan radiofarmasi yang mampu mendiagnosis 30 jenis kanker.
Baca juga: Juru Bicara Iran: Pembicaraan Muscat Dianggap Sebagai Ujian Litmus bagi Niat AS
Selain Iran, hanya satu atau dua negara lain yang memiliki pengetahuan teknis untuk memproduksi farmasi diagnostik itu, katanya.
Pada Desember 2022, kepala AEOI mengatakan Iran bertujuan untuk menjadi pusat global untuk pembuatan obat deuterium.
“Dalam waktu dekat, kami akan berubah menjadi pusat produksi obat berbasis deuterium yang merupakan alternatif yang baik untuk obat kimia dan memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan (dengan obat tersebut),” ungkapnya.
AEOI meluncurkan fase kedua unit produksi deuteriumnya di Fasilitas Reaktor Air Berat Arak di Iran tengah pada April 2021.