Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran telah mendesak Inggris untuk mengadopsi pendekatan “realistis” terhadap perkembangan kawasan Asia Barat, dengan mengingatkan bahwa krisis di Palestina berakar pada pendudukan rezim Israel.
Baca Juga : Kemlu Iran: AS Terlibat dalam Genosida Warga Palestina
Hossein Amir-Abdollahian menyampaikan pernyataan tersebut melalui panggilan telepon dengan timpalannya dari Inggris James Cleverly pada hari Jumat (3/11).
“Saya menyarankan agar pemerintah Inggris mengadopsi pendekatan realistis terhadap perkembangan di kawasan ini,” katanya, seraya menambahkan, “Apa pun pendekatannya, kita harus tahu bahwa krisis Palestina berakar pada pendudukan rezim Israel.”
“Dari sudut pandang hukum internasional, rakyat negara yang diduduki mempunyai hak atas pertahanan yang sah,” kata diplomat tertinggi Iran, seraya menekankan bahwa Republik Islam juga mengakui konfrontasi terhadap pendudukan sebagai “hak.”
Amir-Abdollahian mendesak penghentian segera perang rezim Israel yang sedang berlangsung melawan Jalur Gaza, dan pemindahan pasokan kemanusiaan secara besar-besaran ke wilayah Palestina.
Baca Juga : Pangkalan Militer AS di Irak utara dan Suriah Timur Diserang Drone Bermuatan Bahan Peledak
Pada hari Jumat, hari ke-28 serangan genosida Israel di wilayah pesisir, jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 9.227 orang, termasuk 3.826 anak-anak dan lebih dari 2.405 perempuan. Sedikitnya 23.516 orang terluka.
Menteri Luar Negeri Iran, sementara itu, menyarankan perhatian terhadap “prinsip proporsi” dalam peperangan apa pun, dengan mengatakan berdasarkan prinsip tersebut, pembantaian lebih dari 9.000 warga Palestina “tidak dapat diterima berdasarkan standar apa pun.”
Amir-Abdollahian juga mengatakan dukungan luas Amerika Serikat terhadap rezim Israel semakin meningkatkan permusuhan di wilayah tersebut.
Dia mengakhiri pernyataannya dengan mengingatkan bahwa kekuatan perlawanan di kawasan “tidak menerima perintah dari Iran, melainkan mengambil keputusan berdasarkan keadaan yang ada dan sejalan dengan [masalah] keamanan nasional dan regional.”
Baca Juga : Nasrallah: Operasi Badai Al-Aqsa Sepenuhnya Milik Palestina
Secara cerdik, ia meminta Republik Islam untuk berusaha mencegah perluasan perang di wilayah tersebut. Dia juga menekankan pentingnya Republik Islam dan kerja sama negaranya dalam kerangka konvensi diplomatik yang ada.