Damaskus, Purna Warta – Sebuah media Suriah memberitakan pada hari Minggu (1/7) tentang kemungkinan diadakannya pertemuan antara pejabat Suriah dan Turki yang diselenggarakan di Irak.
Baca juga: Apindo Minta Importir Curang Dikenakan Pajak 200%
Surat kabar Al-Watan di Suriah mengutip sumber informasi, melaporkan: “Terdapat langkah-langkah yang diantisipasi dan serius untuk mengembalikan Suriah dan Turki ke meja perundingan.”
Sumber Al-Watan menambahkan: “Pertemuan mendatang antara Suriah dan Turki akan diadakan di Bagdad, ibu kota Irak, dan langkah ini akan menjadi awal dari proses negosiasi panjang yang mungkin mengarah pada pemahaman politik dan lapangan.”
Sumber-sumber ini mengatakan: “Turki telah meminta Moskow dan Bagdad untuk duduk di meja dialog bilateral dengan pihak Suriah tanpa kehadiran pihak ketiga dan jauh dari media serta membahas rincian yang diharapkan dapat menghidupkan kembali hubungan kedua negara.”
Surat kabar ini juga menulis: “Langkah negosiasi dan dialog untuk mendekatkan Ankara dan Damaskus ini diambil atas dukungan luas negara-negara Arab, khususnya Arab Saudi dan UEA, serta dukungan Rusia, Tiongkok, dan Iran.”
Al-Watan telah menginformasikan tentang kemungkinan pertemuan antara pejabat perwakilan Suriah dan Turki, sementara Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, dalam pernyataannya setelah mengikuti shalat Jumat pada tanggal 28 Juni di Istanbul, mengumumkan keinginan negaranya untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Suriah.
Presiden Turki menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk tidak menjalin hubungan dengan Suriah, dan menekankan: “Kami tidak mempunyai kekhawatiran atau tujuan untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri Suriah.”
Baca juga: ASN yang Jomblo Akan Tinggal Barengan di IKN, yang Berkeluarga Dapat 1 Unit Hunian
Presiden Turki juga melanjutkan: “Seperti sebelumnya, kami siap bekerja sama untuk mengembangkan hubungan dengan Suriah.”
Turki telah lama melanggar keutuhan wilayah Irak dan Suriah dengan dalih menghadapi elemen-elemen kelompok bersenjata yang dikenal dengan nama Partai Pekerja Kurdistan Turki (PKK), yang masuk dalam daftar teroris Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Pemerintah Suriah telah berulang kali mengatakan bahwa penarikan pasukan Turki dari Suriah utara adalah awal dari proses normalisasi hubungan dengan Ankara, dan mengingat berlanjutnya pendudukan ini, Suriah tidak dapat membicarakan normalisasi.