Teheran, Purna Warta – Iran mengatakan bantuan AS kepada Israel dan memberikan perlindungan politik atas perang rezim di Gaza menunjukkan bahwa Amerika secara aktif berkontribusi terhadap genosida warga negara Palestina di tangan rezim tersebut.
Baca Juga : Nasrallah: Operasi Badai Al-Aqsa Sepenuhnya Milik Palestina
“Amerika telah membuktikan bahwa Amerika masih menjadi bagian yang menentukan kelanjutan konflik besar-besaran, kejahatan perang dan genosida terhadap bangsa Palestina dan bukan bagian dari solusi krisis ini,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani dalam tulisannya. sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, pada hari Jumat (3/11).
Dia merujuk pada Dewan Perwakilan Rakyat AS yang meratifikasi bantuan sebesar $14,3 miliar kepada rezim tersebut, kunjungan para pejabat Amerika ke Israel, dan para pejabat yang menentang gencatan senjata di sana.
Juru bicara tersebut mengatakan bahwa AS tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membantu menyelamatkan rezim tersebut dari kekalahan, namun tidak berhasil.
“Amerika Serikat telah menggunakan seluruh kemampuannya untuk menyelamatkan rezim Zionis dari kekalahan, namun Tuhan telah menetapkan kemenangan bagi bangsa Palestina.
Baca Juga : Komandan Senior Israel Tewas dalam Invasi ke Gaza
Menteri luar negeri Iran memperingatkan medan perang baru akan terbuka jika AS terus memberikan dukungan penuhnya kepada Israel
Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Kamis mengesahkan rancangan undang-undang bantuan sebesar 14 miliar dolar, yang mencakup miliaran dolar untuk militer Israel, termasuk $4 miliar untuk pengadaan Iron Dome Israel dan sistem pertahanan David’s Sling untuk melawan serangan roket balasan Palestina.
Berbagai pejabat AS juga mendukung perang Israel di Gaza dan menolak rencana gencatan senjata di PBB.
Washington bulan lalu memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan jeda kemanusiaan dalam konflik antara Israel dan Hamas yang memungkinkan akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Iran mengecam dukungan AS terhadap Israel dan memperingatkan AS akan menanggung akibatnya jika situasi berubah menjadi konflik yang lebih besar.
Baca Juga : Pangkalan Militer AS di Irak utara dan Suriah Timur Diserang Drone Bermuatan Bahan Peledak
Perang brutal yang dilancarkan rezim Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung sejak 7 Oktober sejauh ini telah memakan korban jiwa hampir 9.061 orang, termasuk 3.700 anak-anak dan lebih dari 2.300 wanita.
Rezim melancarkan perang setelah kelompok perlawanan Gaza melakukan Operasi Badai al-Aqsa, operasi terbesar mereka melawan entitas pendudukan selama bertahun-tahun.