Idlib, Purna Warta – Departemen Pertahanan AS mengklaim bahwa dalam serangan udara pada hari Senin (20/9), pihaknya menargetkan pemimpin kelompok teroris al-Qaeda di provinsi Idlib, Suriah.
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengatakan pada hari Senin (20/9) bahwa mereka telah melakukan serangan udara terhadap seorang pemimpin kelompok teroris al-Qaeda di provinsi Idlib, Suriah utara.
Provinsi Idlib di Suriah diduduki oleh pasukan Turki dan beberapa kelompok teroris bersenjata.
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menambahkan bahwa tidak ada laporan korban sipil dalam serangan itu.
Media-media melaporkan pada Senin malam (20/9), bahwa sebuah pesawat tak berawak AS telah menyerang sebuah mobil di dekat kota Idlib, Suriah.
Menurut sumber-sumber berita ini, dalam serangan pesawat tak berawak di Suriah, Amerika Serikat menargetkan kendaraan milik kelompok teroris terkait al-Qaeda Huras al-Din, yang dilaporkan membawa tiga anggota senior kelompok tersebut. Dan kendaraan tersebut sedang melakukan perjalanan ke desa Binnish di Idlib.
Klaim Pentagon bahwa tidak ada korban sipil dalam serangan itu muncul saat Amerika Serikat menarik diri dari Afghanistan pada 29 Agustus, dan menyerang sebuah titik di Kabul dekat bandara kota dengan pesawat tak berawak.
Pentagon pertama kali mengklaim bahwa serangan itu menargetkan kendaraan yang sarat dengan bahan peledak milik kelompok teroris ISIS, yang berisi dua anggota ISIS.
Tetapi penyelidikan oleh Komando Pusat AS menunjukkan bahwa serangan pesawat tak berawak AS di Kabul, misalnya terhadap pasukan ISIS, menewaskan seorang warga sipil Afghanistan dan sembilan anggota keluarganya. Tujuh dari korban serangan udara AS ini dilaporkan adalah anak-anak.
Pentagon bersikeras selama tiga minggu terakhir bahwa serangan udara telah menewaskan seorang pembom bunuh diri ISIS yang merupakan ancaman langsung bagi pasukan koalisi AS di bandara Kabul.
Menurut New York Times, pengemudi mobil yang menjadi sasaran bernama “Zamari Ahmadi”, yang bekerja sebagai insinyur listrik untuk American Relief and Training International Company yang berbasis di California, AS.
Direktur perusahaan menjelaskan berkenaan dengan kematiannya: Kami tidak ada hubungannya dengan ISIS atau terorisme.