Damaskus, Purna Warta – Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pada hari Rabu bahwa Washington tidak akan pernah melakukan normalisasi hubungan dengan rezim Suriah Bashar Al-Assad.
Pada hari Rabu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengomentari kembalinya Suriah ke Liga Arab.
Baca Juga : Ketidaknyamanan Amerika dengan Kunjungan Assad ke Arab Saudi
Berbicara pada konferensi pers Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, dia berkata: Kami tidak percaya bahwa Suriah pantas untuk kembali ke Liga Arab dan kami telah membahas masalah ini dengan mitra regional.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menambahkan: Kami tidak akan pernah menormalkan hubungan dengan rezim Bashar Al-Assad, dan kami tidak akan mendukung pihak lain untuk melakukannya.
Pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS ini muncul pada saat negara-negara Arab memutuskan untuk menormalisasi hubungan dengan Suriah.
Dalam hal ini, Ayman Sousan, Asisten Menteri Luar Negeri Suriah, mengumumkan dalam wawancara eksklusif dengan Al-Sharq Al-Awsat bahwa Presiden Suriah Bashar Al-Assad akan hadir di Pertemuan Jeddah.
Situs surat kabar Al-Sharq Al-Awsat menulis dalam sebuah laporan pada hari Rabu, 17 Mei bahwa Seorang pejabat tinggi dari Damaskus mengumumkan bahwa Bashar Al-Assad, presiden Suriah, akan berpartisipasi dalam pertemuan di Jeddah, yang akan diadakan pada hari Jumat tanggal 19 Mei.
Baca Juga : Damaskus Kritik Kerja Politik di Organisasi Pelarangan Senjata Kimia
Berita ini diterbitkan di saat para pejabat pemerintah Suriah, termasuk Faisal Al-Mekdad, Menteri Luar Negeri negara itu, hadir pada hari Rabu di pertemuan pendahuluan KTT Arab, setelah 12 tahun Damaskus absen di Pertemuan ini.
Sebelumnya pada tanggal 7 Mei ketika para menteri luar negeri Liga Arab, dalam pertemuan luar biasa, mengumumkan keputusan mereka untuk mencabut penangguhan keanggotaan Damaskus di badan regional ini, atau dengan kata lain, kembalinya Suriah ke Liga Arab.
Setelah itu, media-media dunia melaporkan bahwa para pejabat diplomatik negara-negara Arab, menyatakan bahwa Bashar Al-Assad akan berpartisipasi dalam pertemuan pertama para kepala negara Arab setelah keputusan tersebut.