Damaskus, Purna Warta – Surat kabar “Rai Al-Youm“, mengutip sumber informasi, mengumumkan kemajuan dalam pembicaraan antara Hamas dan Damaskus dan mengatakan bahwa kantor perwakilan Hamas di pinggiran kota Damaskus dapat dibuka dalam waktu dekat.
Surat kabar elektronik “Rai Al-Youm” melaporkan pada Kamis malam (19/1) bahwa setelah kesepakatan dan pembicaraan keamanan antara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan otoritas Suriah dengan mediasi Iran dan landasan gerakan Hizbullah Lebanon, dalam beberapa hari terakhir, kontak tingkat tinggi telah terjalin antara pejabat Hamas dan Damaskus.
Baca Juga : Keberhasilan Operasi Keamanan di Daraa
Surat kabar Rai Al-Youm menulis bahwa tampaknya beberapa lembaga Iran dan Lebanon telah memainkan “peran efektif” di belakang layar untuk mengoordinasikan keamanan dan pembicaraan politik antara gerakan Hamas dan otoritas Damaskus.
Menurut laporan ini, pada awalnya telah disepakati untuk mengatasi beberapa kesensitifan-kesensitifan lama dan melanjutkan pertemuan dan rapat untuk koordinasi berkala, terutama di Beirut.
Media ini juga mengutip sumber Lebanon yang menyebutnya “sangat mengetahui detailnya”, dan menambahkan bahwa gerakan Hamas mungkin dapat membuka kantor perwakilannya di pinggiran kota Damaskus dalam waktu dekat.
Sumber ini, yang namanya tidak disebutkan, lebih lanjut mencatat bahwa langkah-langkah praktis telah diambil untuk tindakan ini dan seorang anggota senior Hamas telah ditugaskan untuk melaksanakan tugas ini dan bertukar pesan dengan Damaskus.
Di akhir, Rai Al-Youm menunjukkan bahwa negosiasi ini dilakukan dengan koordinasi “Saleh al-Arouri”, anggota senior Hamas, dan kedua belah pihak tidak terburu-buru untuk membuat pengumuman resmi saat ini.
Gerakan Hamas mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada 15 September tahun lalu bahwa mereka bermaksud untuk menormalisasi dan mengembangkan hubungannya dengan pemerintah Suriah.
Baca Juga : Tentara Turki Bombardir Suriah Utara
Pada 21 Juni, seorang sumber Palestina mengatakan kepada kantor berita Turki Anadolu Agency bahwa Hamas dan pemerintah Suriah bermaksud untuk melanjutkan hubungan setelah 10 tahun terputus dan membuka cakrawala baru. Hubungan yang menjadi dingin setelah dimulainya krisis Suriah.
Setelah pengumuman Hamas, Khalil al-Hiya, wakil Gerakan Perlawanan Islam Palestina di Jalur Gaza, bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus dan menggambarkannya sebagai pertemuan yang “hangat”.