Tehran, Purna Warta – Kepala kampanye untuk kandidat Ebrahim Raeisi mengatakan bahwa beberapa kelompok Reformis telah menghubunginya dan menawarkan menjadwalkan agenda kampanye untuk Ebrahim Raeisi.
Ali Nikzad mengatakan pada konferensi pers pada hari Selasa (1/6) bahwa kelompok Reformis politik tertentu telah datang kepada saya dan menawarkan kampanye untuk Raeisi. Nikzad tidak mengatakan kelompok mana yang menawarkan dukungan.
Ebrahim Raeisi, kepala Kehakiman Iran saat ini, ada dalam kubu Konservatif yang diasosiasikan dengan musuh bebuyutan Reformis.
Baca Juga : Mehr-Alizadeh: Inflasi Terkendali Dalam dalam 3-4 Bulan Jika Terpilih
Sebelum dia mengumumkan pencalonannya sebagai presiden, dia menghadapi banyak permintaan dari faksi Konservatif untuk mencalonkan diri dan sudah dianggap sebagai taruhan terbaiknya.
Hal itu tetap dilakukan meskipun kampanye gagal dalam melawan petahana Hassan Rouhani dengan tiket Konservatif pada tahun 2017 lalu.
Namun pengumuman pencalonannya itu justru mengejutkan para pengamat politik serta pendukungnya. Ebrahim Raeisi maju mencalonkan diri dengan jalur independen dan berusaha memberikan nuansa non-partisan dalam kampanyenya nanti, yang diharapakan mampu meraih dukungan baik dari kubu Reformis maupun Konservatif.
Kandidat utama Reformis, Wakil Presiden saat ini Eshaq Janangiri, didiskualifikasi oleh Dewan Konstitusi Iran dari pencalonannya. Dan sebagai hasilnya, blok Reformis utama Iran mengatakan bahwa mereka tidak akan memiliki kandidat dalam pemilihan umum nanti.
Namun salah satu calon yang berhasil lolos, yakni Mohsen MehrAlizadeh, telah dianggap sebagai sosok Reformis. Dan satu kandidat lainnya, AbdolNasser Hemmati, juga memiliki kaitan erat dengan kubu Reformis, terutama Presiden Rouhani.
Baca Juga : Hemmati & MehrAlizadeh Bersaing Dapatkan Dukungan Reformis?
Dan menurut laporan, baru-baru ini bahwa Front Reformasi Iran, menyatakan kesiapan untuk mempelajari agenda kepresidenan MehrAlizadeh dan Hemmati, yang mungkin mengarah pada pengakuan resmi atas kedua kandidat tersebut.
MehrAlizadeh dilaporkan telah menulis surat kepada kepala Front untuk meminta pertemuan dan mempresentasikan rencananya.
Presiden Rouhani, yang secara politik berafiliasi dengan kaum Reformis, adalah rival bagi Ebrahim Raeisi selama kampanye 2017. Namun mereka kemudian bekerja sama sebagai kepala dua cabang pemerintahan di Iran.