Baghdad, Purna Warta – Kelompok perlawanan Irak telah bersumpah untuk melanjutkan operasi mereka terhadap pangkalan militer, tempat pasukan dan pelatih militer AS ditempatkan, sebagai pembalasan atas dukungan Washington yang tidak memenuhi syarat terhadap perang Israel yang tiada henti di Gaza, setelah militer AS melakukan serangan udara terhadap situs-situs yang digunakan oleh pasukan anti-teror Irak.
Baca Juga : Menlu Iran: Netanyahu Tidak Akan Bertahan ‘Selama 10 Menit’ Jika AS Hentikan Dukungannya
Sekretaris Jenderal kelompok perlawanan Kata’ib Sayyid al-Shuhada, Abu Ala al-Walai, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu pagi (24/1) bahwa rekan-rekan pejuangnya telah memulai operasi tahap kedua setelah serangan AS terhadap posisi mereka.
“Serangan kami akan terus berlanjut sampai blokade yang tidak adil terhadap Gaza dicabut dan pembantaian mengerikan yang dilakukan Zionis terhadap penduduknya berakhir,” tambahnya.
Jaafar al-Husseini, juru bicara kelompok perlawanan anti-teror Kata’ib Hezbollah, juga mengatakan bahwa kelompok perlawanan Irak “akan terus menyerang pangkalan musuh sampai saudara kita mencapai kemenangan di Gaza.”
Husseini mencatat bahwa serangan akan terus berlanjut sampai mesin pembunuh brutal Israel, yang mendapat dukungan AS, berhenti dan blokade habis-habisan terhadap Gaza dicabut. “Ini adalah janji khidmat untuk orang-orang yang mencintai kebebasan,” katanya.
Kepala Pentagon Lloyd Austin mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa militer AS melancarkan serangan udara di Irak pada hari Selasa, menargetkan fasilitas yang digunakan oleh kelompok perlawanan di negara tersebut setelah serangan berulang kali terhadap pasukan AS.
Serangan tersebut menargetkan tiga fasilitas yang digunakan oleh Katai’b Hizbullah dan kelompok perlawanan lainnya di Irak.
Austin mengatakan dalam pernyataannya bahwa serangan tersebut “merupakan respons langsung terhadap serangkaian serangan yang meningkat terhadap personel AS dan koalisi di Irak dan Suriah” yang dilakukan oleh kelompok milisi yang didukung Iran.
Baca Juga : 200 Tewas Dalam Serangan Gaza oleh Israel di Khan Younis
Menurut seorang pejabat Pentagon yang tidak disebutkan namanya, serangan itu dilakukan di dua lokasi di Irak barat, termasuk kota al-Qa’im dekat perbatasan Suriah, serta wilayah Jurf al-Sakhar di selatan Bagdad.
Dua orang tewas dan dua lainnya luka-luka dalam pemboman di sektor al-Qa’im, menurut seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri Irak dan mantan anggota pasukan Hashd al-Sha’abi.
Sebagai tanggapan, pasukan perlawanan Irak menargetkan fasilitas militer yang diduduki AS di negara tetangga Suriah dan Pangkalan Udara Ain al-Asad di provinsi Anbar, Irak barat.
Jaringan televisi berbahasa Arab Lebanon al-Mayadeen, mengutip sumber-sumber lokal yang berbicara tanpa menyebut nama, melaporkan bahwa rentetan roket menghantam fasilitas milik AS di ladang gas Conoco di provinsi Dayr al-Zawr, Suriah timur.
Beberapa drone bermuatan bahan peledak juga menargetkan Pangkalan Udara Ain al-Asad, yang terletak sekitar 160 kilometer (100 mil) sebelah barat ibu kota Baghdad.
Belum ada laporan mengenai tingkat kerusakan di fasilitas militer atau kemungkinan korban jiwa.
Pasukan perlawanan Irak telah melakukan puluhan serangan terhadap instalasi militer AS di Irak dan Suriah di tengah meningkatnya sentimen anti-AS di wilayah tersebut atas dukungan Washington terhadap kampanye genosida Israel di Gaza.
Baca Juga : Amerika-Inggris Serang Sana’a, Yaman
Israel melancarkan permusuhan di Gaza menyusul operasi bersejarah yang dilakukan kelompok perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza terhadap entitas pendudukan sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina. Lebih dari 100 hari kampanye, rezim tidak mencapai tujuan meskipun telah menewaskan sedikitnya 25.490 orang di Gaza, sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Amerika Serikat telah memasok senjata dan dukungan intelijen kepada Israel dan memblokir resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di wilayah Palestina.