Beirut, Purna Warta – Para pemimpin kelompok perlawanan Palestina mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada Iran karena telah mendukung rakyat Palestina, dan mengakui dampak upaya diplomatik Iran dalam mendukung Gaza selama empat bulan serangan Israel yang tiada henti.
Baca Juga : Hacker Bahrain Targetkan Armada Kelima AS; Dapatkan Akses ke Data Rahasia
Selama perjalanan ke Lebanon, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal gerakan Jihad Islam Ziad al-Nakhala, anggota politbiro Hamas Osama Hamdan, dan wakil sekretaris jenderal Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP ) Jamil Mazhar, di Beirut pada hari Sabtu.
Para peserta pertemuan membahas perkembangan politik terkini di Palestina dan gempuran rezim Zionis di Gaza.
Mengucapkan selamat kepada Iran atas peringatan 45 tahun kemenangan Revolusi Islam, para pemimpin Palestina memuji kepemimpinan, pemerintah, dan bangsa Iran yang mendukung bangsa Palestina.
Mereka juga menyoroti pentingnya upaya diplomatik Iran di tingkat internasional dalam mendukung dan perlawanan rakyat Palestina selama empat bulan terakhir.
Dengan menunjuk pada tanda-tanda kemenangan bagi bangsa Palestina sebagai akibat dari perlawanan, para pemimpin tersebut mengatakan bahwa situasinya mendukung perlawanan karena musuh Zionis tidak mencapai satu pun tujuan yang dinyatakannya di bawah tekanan internal dan internasional yang semakin meningkat.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan perlawanan Palestina telah mampu menstabilkan peran dan posisinya yang tak terbantahkan di Palestina dan perkembangan regional setelah operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober.
Amirabdollahian juga merujuk pada konsultasinya dengan berbagai pejabat dan organisasi asing mengenai penyelesaian krisis Gaza, dengan mengatakan bahwa rakyat Palestina sendirilah yang berhak menentukan nasib Palestina.
Baca Juga : Presiden Hungaria Mengundurkan Diri Setelah Memaafkan Pelaku Kejahatan
Ia juga menekankan bahwa aktor regional dan internasional lainnya harus menahan diri untuk tidak memaksakan rencana terhadap bangsa Palestina dan menghormati hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
Setidaknya 27.947 orang tewas dan 67.459 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.