Damaskus, Purna Warta – Kedutaan Suriah di Lebanon menangguhkan kegiatannya hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Menurut laporan dari jaringan Al-Khabar Suriah, Kedutaan Besar Suriah di Beirut, Lebanon mengumumkan di halaman resminya di Facebook bahwa, berdasarkan instruksi dari Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat di Damaskus, layanan konsuler kedutaan ini dihentikan sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Baca juga: Anas Khattab Diangkat Sebagai Kepala Badan Intelijen Suriah
Kedutaan tersebut meminta warga Suriah yang tinggal di Lebanon untuk mengikuti halaman resmi kedutaan guna menerima semua pengumuman penting terkait dimulainya kembali layanan konsuler.
Menurut laporan beberapa media, keputusan pemerintah sementara Suriah untuk menangguhkan kegiatan kedutaannya di Lebanon diambil sehari setelah dua kerabat Bashar Al-Assad ditangkap di Bandara Beirut dengan paspor palsu.
Sejak hari-hari pertama jatuhnya pemerintahan Bashar Al-Assad, Kedutaan Suriah di Beirut telah mengibarkan bendera baru yang diakui oleh kelompok Hay’at Tahrir Al-Sham di atas gedungnya.
Sebelumnya, kantor berita Reuters mengklaim bahwa Rifaat al-Assad, paman Bashar Al-Assad yang berusia 87 tahun, meninggalkan Lebanon pada Kamis minggu lalu dengan paspor asli.
Meskipun ia dituduh oleh Swiss melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, ia tidak dihentikan di bandara dan pergi ke Dubai.
Baca juga: Serangan Israel Tidak akan Halangi Yaman dalam Mendukung Gaza
Kelompok oposisi bersenjata di Suriah, pada tanggal 27 November 2024, memulai operasi di wilayah barat laut, barat, dan barat daya Aleppo dengan tujuan menggulingkan Bashar Al-Assad dari kekuasaan. Akhirnya, setelah sebelas hari, pada Minggu 8 Desember 2024, mereka mengumumkan penguasaan mereka atas kota Damaskus dan keluarnya Assad dari negara tersebut.