Tehran, Purna Warta – Sebuah kapal kargo tanker berbendera Iran pada hari Jumat (2/12) mengirimkan minyak ke Suriah yang sebelumnya telah disita Amerika Serikat di sekitar Yunani, kata seorang pelacak kapal.
Data pelacakan satelit menunjukkan Lana, yang sebelumnya Pegas, telah melepaskan kargo sekitar 700.000 barel di pelabuhan Banias Suriah, kata Claire Jungman, kepala staf kelompok advokasi AS United Against Nuclear Iran (UANI), yang memantau terkait lalu lintas kapal tanker Iran melalui pelacakan kapal dan satelit.
Posisi terakhir Lana yang dilaporkan pada 20 November berlabuh di lepas pantai Suriah, menurut pelacakan kapal di Eikon, lapor Reuters.
Baca Juga : Robert Malley: Biden Bersedia Ambil Tindakan Militer Terhadap Iran Jika Pembicaraan JCPOA Gagal
Suriah sedang mengalami penjatahan bahan bakar yang parah sebagai tanggapan atas krisis kekurangan energi, yang menyebabkan pemotongan bergilir di sektor listrik dan telekomunikasi.
Impor Suriah dari Iran bervariasi setiap bulan. Menurut analisis UANI, Suriah menerima 1,39 juta barel pengiriman dari Iran pada November, turun dari 3,5 juta barel pada Oktober dan 3,7 juta barel pada September.
Amerika Serikat telah menyewa sebuah kapal tanker pada bulan April untuk menyita minyak di atas kapal Lana, yang berlabuh di lepas pantai Yunani.
Penyitaan dari Lana mendorong pasukan Iran pada bulan Mei untuk menyita dua kapal tanker Yunani di Teluk Timur Tengah yang dirilis pada 16 November.
Baca Juga : Iran Mulai Prosedur Pembangunan Pabrik Nuklir Darkhovin
Minyak kemudian dipindahkan sebagian dan ditempatkan di atas kapal tanker Ice Energy, yang telah disewa oleh Washington dan diperkirakan akan berlayar ke Amerika Serikat sebelum Mahkamah Agung Yunani memutuskan kargo harus dikembalikan ke Iran.
Selama lebih dari dua bulan, Lana ditahan di pulau Yunani Evia, dan ditarik ke Piraeus mengikuti perintah pengadilan yang mengizinkan pembebasannya.