Teheran, Purna Warta – Angkatan Darat Iran meluncurkan pangkalan udara bawah tanah baru pada hari Selasa. Terletak di lokasi pegunungan yang dirahasiakan, pangkalan ini disebut tahan terhadap pengeboman dan dapat melayani, mengisi bahan bakar, mempersenjatai, dan meluncurkan jet tempur, pembom, dan drone.
Cuplikan video dari fasilitas ‘Oqab 44’ (Eagle 44) ditampilkan di media pemerintah Iran, menampilkan apa yang tampak seperti pembom tempur F-4 Phantom yang muncul dari balik pintu ledakan, sebelum meluncur melalui terowongan lebar dan lepas landas dari sebuah landasan eksternal.
Pangkalan tersebut dilengkapi dengan pos komando, hanggar, tempat pemeliharaan, depot bahan bakar, dan peralatan navigasi, lapor kantor berita IRNA Iran. Militer Iran telah membangun beberapa situs semacam itu di seluruh negeri, IRNA menambahkan, mencatat bahwa meskipun lokasinya tetap dirahasiakan, semuanya dibangun “di bawah pegunungan”.
Rekaman dari salah satu pangkalan ini – sebuah situs drone bernama ‘Strategic UAV Base 313’ – diungkapkan oleh militer Iran tahun lalu. Namun, ‘Eagle 44’ adalah pangkalan bawah tanah pertama Republik Islam yang mampu menampung pesawaj jet dan pembom yang telah diungkapkan kepada publik. “Setiap serangan terhadap Iran dari musuh kita, termasuk Israel, akan mendapat tanggapan dari banyak pangkalan angkatan udara kita termasuk Eagle 44,” kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri kepada wartawan saat berkunjung ke pangkalan itu pada hari Selasa.
Peresmian pangkalan itu dilakukan pada saat meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, dengan Teheran menyalahkan militer Israel atas serangan pesawat tak berawak di sebuah situs militer di kota Isfahan bulan lalu. Sementara Israel tidak mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya, laporan media mengklaim serangan itu didalangi di Yerusalem Barat, sementara pejabat Ukraina secara samar menyatakan bahwa serangan itu entah bagaimana terkait dengan dugaan pasokan drone ‘kamikaze’ Iran ke Rusia.
Moskow dan Teheran sama-sama membantah bahwa drone Iran digunakan di Ukraina, dengan Kremlin menyatakan bahwa mereka menggunakan UAV buatan dalam negeri untuk menargetkan target militer dan infrastruktur Ukraina.