Tehran, Purna Warta – Jutaan umat Muslim menghadiri upacara berkabung di seluruh Iran dan juga umat Muslim di negara-negara lain untuk memperingati Tasu’a, yang mendahului Asyura, hari syahidnya Imam Hussein (AS), Imam Syiah ketiga.
Umat Muslim Syiah di seluruh dunia menghormati dan memperingati acara Tasu’a, yang jatuh pada hari kesembilan bulan Muharram dalam kalender lunar.
Mereka mengadakan prosesi berkabung, memukul dada, dan melantunkan syair pujian bersama para pelayat yang memuji pengorbanan Imam dan para sahabatnya.
Pada Minggu (14/7) malam, Hussainiya Imam Khomeini Tehran menyelenggarakan upacara khusus yang menandai malam sebelum Tasu’a dengan dihadiri oleh Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.
Di kota Zanjan di barat laut, penduduk setempat mengadakan upacara berkabung yang penuh semangat, termasuk prosesi besar-besaran yang berbaris dari Grand Hussainiya di kota itu.
Dalam ajaran Syiah, Imam Hussein (AS) merupakan lambang pengorbanan dan dikenal sebagai Sayyid al-Shuhada (Guru Para Martir).
Cucu Nabi Muhammad (saw) dan 72 sahabatnya, syahid dalam Pertempuran Karbala, di Irak selatan, pada tahun 680 M setelah berjuang dengan gagah berani demi keadilan melawan pasukan khalifah Umayyah yang jauh lebih besar, Yazid I.
Duka Tasu’a terutama difokuskan pada saudara tiri Imam Hussain, Abbas, yang berkorban besar untuk melindungi Imam dan keluarganya, dan akhirnya syahid pada Asyura, sehari sebelum Imam Hussein sendiri.
Ia syahid saat mencoba membawa air untuk wanita dan anak-anak di kamp Imam, yang tidak memiliki air untuk diminum selama berhari-hari karena pengepungan yang dilakukan oleh musuh.
Tasu’a disebut sebagai Hari Kesetiaan dan Perlawanan untuk menghormati kesetiaan Abbas kepada Imam Hussein dan keberaniannya dalam menghadapi pasukan besar Yazid.
Ia dimakamkan di kota suci Karbala, Irak, di makamnya sendiri, yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari Makam Imam Hussein.