Tehran, Purna Warta – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengecam keputusan “pahit” pemerintah Barat yang melakukan pemotongan atau menghentikan sementara dana untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di tengah krisis di Gaza.
Baca Juga : Kataib Hizbullah: Serangan ke Irak Bersumber dari Pola Pikir Kriminal Pejabat AS
Dalam postingan di akun X-nya pada hari Jumat (2/2), Kanaani mengatakan merupakan sebuah ironi yang menyakitkan bahwa negara-negara tersebut menghentikan bantuan mereka kepada UNRWA menyusul tuduhan tidak berdasar yang dilontarkan oleh rezim yang secara luas dituduh melakukan genosida di Gaza.
Dia mengatakan “hati nurani yang telah bangkit” di dunia akan menilai keputusan yang diambil negara-negara tersebut pada saat orang-orang Palestina sedang mengalami keadaan yang sangat sulit, demikian yang dilaporkan Press TV.
Klaim rezim Israel yang belum terbukti adalah beberapa pegawai UNRWA terlibat dalam Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 yang dilakukan oleh gerakan perlawanan Palestina Hamas. Israel telah membunuh hampir 27.000 orang di Gaza sejak saat itu.
Pejabat Iran mengatakan Israel mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan keputusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ).
Baca Juga : PBB: Tuduhan Israel ke UNRWA Tanpa Bukti
Ia juga mengkritik pernyataan-pernyataan kosong mengenai kekhawatiran negara-negara tertentu mengenai kampanye genosida di Gaza dan kurangnya kemauan mereka untuk membatasi hubungan diplomatik dengan rezim Israel. Beberapa dari negara-negara ini bahkan memberikan bantuan militer kepada rezim tersebut, kata juru bicara Iran.