HomeTimur TengahJurnal The Wall Street: Ledakan Kabul Tewaskan 103 Orang

Jurnal The Wall Street: Ledakan Kabul Tewaskan 103 Orang

Kabul, Purna Warta – Sebuah surat kabar AS melaporkan bahwa korban tewas dari dua ledakan bom di bandara Kabul tadi malam telah meningkat menjadi sedikitnya 103 orang, termasuk 13 tentara AS dan 90 warga Afghanistan.

Jurnal The Wall Street melaporkan bahwa setidaknya 103 orang, termasuk 13 tentara AS dan 90 warga sipil Afghanistan tewas dalam pemboman di bandara Kabul tadi malam (Kamis, 26/8).

Menurut laporan tersebut, penyerang tak dikenal melakukan operasi bersenjata tadi malam di dekat pintu masuk Abi, di mana pasukan AS dan Inggris ditempatkan dalam beberapa hari terakhir, dan di pintu masuk Baron dekat sebuah hotel dengan nama yang sama di dekat Bandara Kabul, salah satu yang merupakan bom bunuh diri.

BBC mengutip seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan Afghanistan yang mengatakan bahwa jumlah korban pemboman Kabul telah mencapai 103.

Menurut Wall Street Journal, Pentagon mengatakan setidaknya 18 tentara AS telah terluka dalam dua pemboman di Kabul.

Menurut laporan itu, serangan kemarin menandai hari paling mematikan bagi militer AS di Afghanistan sejak tahun 2011, lima hari sebelum batas waktu penarikan penuh pasukan dari Afghanistan (31 Agustus).

Jenderal Kenneth McKenzie, komandan Centcom AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militer AS kemungkinan akan meluncurkan lebih banyak serangan dalam beberapa hari mendatang.

Dia melanjutkan bahwa terlepas dari serangan itu, upaya AS untuk memindahkan warga AS, pengungsi Afghanistan, dan warga negara asing dari Afghanistan akan terus dilanjutkan.

Menurut laporan itu, komandan Amerika memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan menanggapi serangan tadi malam.

Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas operasi kemarin. Taliban menyebut serangan itu  sebagai serangan teroris. Politico mengutip sumber Amerika Serikat yang mengatakan bahwa pembom bunuh diri yang dilakukan anggota ISIS telah menyebabkan ledakan.

Dengan kurang dari seminggu sebelum batas waktu 31 Agustus bagi AS untuk meninggalkan Afghanistan, setidaknya 4.100 orang Amerika masih berada di Afghanistan, jaringan berita CNN melaporkan pada hari Rabu.

Departemen Luar Negeri AS mengutip seorang ajudan seorang senator AS yang mengatakan dalam sebuah pengarahan kepada para senator bahwa Amerika berusaha untuk meninggalkan Afghanistan secara penuh.

Pejabat Gedung Putih telah berulang kali mengatakan mereka tidak tahu jumlah pasti warga Amerika yang tersisa di Afghanistan. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan jumlah pasti orang Amerika tidak diketahui, mengingat beberapa orang Amerika telah memasuki Afghanistan tanpa mendaftar di Kedutaan Besar AS di Kabul.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here