Washington, Purna Warta – Sebuah surat kabar AS melaporkan bahwa menurut pejabat AS, Washington bermaksud untuk menjatuhkan sanksi pada kemampuan rudal Iran.
Jurnal The Wall Street hari Kamis (29/7) dalam sebuah laporan khusus, mengacu pada kekhawatiran para penguasa negara-negara Barat tentang kemampuan rudal Iran yang terus berkembang, AS bermaksud untuk menjatuhkan sanksi pada drone dan kekuatan rudal Republik Islam Iran.
Menurut surat kabar Amerika Serikat ini, para pejabat Washington telah mengatakan bahwa Amerika Serikat bermaksud untuk meluncurkan kampanye sanksi terhadap kemampuan pertahanan Iran yang terus berkembang dalam melakukan serangan presisi dengan menggunakan drone dan rudal kendalinya.
Jurnal The Wall Street melaporkan dalam sebuah pemberitaannya yang membenarkan langkah AS tersebut, yang mana para pejabat keamanan negara-negara Barat percaya atas kemampuan Iran dalam menggunakan drone dan rudal kendali untuk melakukan serangan yang lebih akurat melebihi program pengayaan nuklir dan program rudal balistik Iran ini sangat berbahaya bagi kawasan Asia Barat.
Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terhadap program rudal balistik Iran dalam beberapa tahun terakhir, tetapi menurut jurnal The Wall Street, para pejabat AS memandang bahwa pencegahan jaringan pasokan suku cadang yang digunakan untuk membuat drone dan peluru kendali, bisa lebih efektif untuk menekan kegiatan drone dan rudal balistik Iran.
“Sanksi terhadap drone Iran dan rudal balistiknya adalah bagian dari pendekatan komprehensif, jadi sebenarnya kami sedang menghadapi semua aspek ancaman Iran,” kata seorang pejabat senior AS tentang rencana baru pemerintahan Biden untuk menargetkan sanksi program rudal balistik Iran.
Pejabat AS lainnya mengklaim bahwa penggunaan pesawat tak berawak Iran dan rudal balistik terhadap pasukan AS dan sekutu AS di kawasan itu telah meningkat, dan mengatakan: “Drone Iran menjadi ancaman yang berbahaya bagi sekutu kami di kawasan itu.”
Rencana baru Washington muncul di tengah laporan bahwa pemerintahan Biden berusaha memperketat sanksi minyak untuk menekan Iran agar membuat konsesi dalam pembicaraan Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan JCPOA.
Jurnal The Wall Street melaporkan bahwa Iran telah bersikeras sejak awal pembicaraan Wina bahwa Amerika Serikatlah yang pertama kali harus mencabut semua sanksi terhadap Republik Islam Iran untuk bisa kembali pada kesepakatan JCPOA. Namun, pada hari Rabu (28/7), seorang diplomat senior AS melempar bola ke Iran, dan mengatakan bahwa Washington akan mencabut sanksi jika Iran kembali pada komitmen JCPOA.
Para pejabat AS telah menyatakan keprihatinan mereka tentang kemampuan rudal balistik Iran, sementara beberapa bulan yang lalu, American National Interest melaporkan bahwa kemampuan pertahanan Iran dan lokasi geografisnya yang sangat strategis, dapat memukul segala intervensi asing di wilayah tersebut.
Surat kabar itu juga melaporkan bahwa konsentrasi Republik Islam Iran untuk mencapai strategi kuat melawan Amerika Serikat dan menghalangi segala usaha AS di Kawasan serta penggunaan sejumlah besar rudal balistik dan peluru kendali yang sangat akurat, begitu juga kapal militer, drone, kapal selam dan ranjau, maka pihak Teheran telah mampu untuk memukul keras dan mengusir militer AS dari kawasan.