Tehran, Purna Warta – Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf mengatakan pembantaian Israel baru-baru ini di sebuah sekolah Gaza yang menampung warga Palestina yang mengungsi menunjukkan sekali lagi bahwa rezim tersebut adalah “noda aib bagi kemanusiaan.”
Ketua Parlemen Iran tersebut menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Minggu (11/8), sehari setelah lebih dari 100 orang tewas dalam pengeboman Israel di sekolah al-Tabi’in di lingkungan al-Daraj, Kota Gaza. Serangan tersebut terjadi pada saat orang-orang sedang melaksanakan salat subuh dan memicu kebakaran yang membakar gedung tersebut.
“Kejahatan rezim Zionis yang anti-manusia dan kriminal tidak ada batasnya,” katanya dalam sesi parlemen terbuka.
Dengan pembantaian sekolah tersebut, ia menambahkan, “rezim yang tidak terhormat tersebut membuktikan sekali lagi bahwa Zionis adalah noda aib bagi kemanusiaan dan bahwa mereka tidak mengerti bahasa selain kekerasan.”
Qalibaf juga mengatakan bahwa Republik Islam mengutuk keras kekejaman terbaru Israel yang merupakan “kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, dan kejahatan perang”.
Ia lebih lanjut mendesak pemerintah Muslim untuk menghentikan mesin pembunuh rezim pendudukan dengan memberikan dukungan praktis bagi gerakan perlawanan Palestina.
Sementara itu, anggota parlemen tertinggi merujuk pada pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik kelompok perlawanan Hamas Palestina, oleh Israel di ibu kota Iran, Tehran, pada tanggal 31 Juli.
“Kami menganggap pembalasan atas darah Martir Ismail Haniyeh sebagai tugas agama dan nasional kami,” katanya, sambil memperingatkan bahwa “rezim Zionis harus menunggu hukuman berat dari bangsa Iran.”
Baca juga: Kementerian Kesehatan: Israel Bunuh Hampir 500 Petugas Medis Sejak Dimulainya Perang di Gaza
Wakil Presiden Iran: Badan-badan internasional adalah ‘kaki tangan’ kejahatan Israel
Pada hari Sabtu, wakil presiden pertama Iran Mohammad Reza Aref mengatakan dalam sebuah posting X bahwa organisasi-organisasi internasional dan yang memproklamirkan diri sebagai para pendukung hak asasi manusia, bungkam atas kekejaman Israel di Jalur Gaza, mereka sebenarnya adalah “kaki tangan” kejahatan-kejahatan tersebut.
Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah Hamas melancarkan operasi bersejarahnya terhadap entitas perampas kekuasaan sebagai balasan atas kekejaman rezim tersebut terhadap rakyat Palestina.
Sejauh ini, rezim Tel Aviv telah menewaskan sedikitnya 39.790 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 91.702 lainnya.