Teheran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengadakan diskusi yang sangat berguna dan mendalam dengan para pejabat Pakistan selama kunjungan ke Islamabad, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei.
Baca juga: Iran Ekspor Lebih dari 506.000 Ton Barang ke Afghanistan
Dalam sebuah unggahan di akun X miliknya pada Selasa malam, Esmaeil Baqaei memuji “diskusi yang sangat berguna, komprehensif, dan mendalam” yang telah diadakan Araqchi di Pakistan.
Ia mengatakan menteri luar negeri Iran mengadakan pertemuan dengan para pejabat tinggi politik dan militer Pakistan dalam kunjungan ke negara tersebut, termasuk Perdana Menteri Shehbaz Sharif, Menteri Luar Negeri Mohammad Ishaq Dar, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Sayed Asim Munir Ahmed Shah untuk membahas “hubungan bilateral antara kedua negara Muslim yang bertetangga, dan mengenai situasi kritis di kawasan tersebut”.
“Kami senang dan bangga bahwa kedua negara, sebagai anggota utama Umat Islam dengan ikatan persahabatan yang berakar dalam secara historis, peradaban, budaya, dan agama, menikmati perspektif yang sama/sangat dekat mengenai peluang dan tantangan yang ada yang kita hadapi di sekitar kita dan di luar sana,” Baqaei menambahkan.
“Kami berdua serius dan bertekad untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama kami di semua tingkatan untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang demi kebaikan negara kita dan untuk menetralisir tantangan bersama,” katanya.
“Memperkuat hubungan bilateral di sektor ekonomi, perdagangan, dan energi serta keamanan perbatasan dan antiterorisme adalah suatu keharusan yang sepenuhnya diyakini oleh kedua belah pihak,” kata juru bicara tersebut.
Baca juga: Iran Desak PBB Tangguhkan Keanggotaan Israel
“Posisi berprinsip Pakistan yang telah lama berlaku mengenai perjuangan Palestina dan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan kebebasan dari belenggu pendudukan dan apartheid, serta kecamannya yang tegas terhadap agresi rezim Israel baru-baru ini terhadap Iran sangat dihargai,” katanya.
“Para Menteri menekankan bahwa KTT OKI mendatang di Riyadh merupakan momen dan momentum yang sangat tepat untuk memobilisasi solidaritas Islam dan manusia yang efektif guna menggunakan kapasitas dan kemampuan kolektif untuk menghentikan genosida dan agresi Israel serta mengendalikan perilakunya yang suka berperang dan berbahaya di kawasan tersebut,” kata juru bicara tersebut.