Teheran, Purna Warta – Rezim Zionis tidak akan pernah mampu menebus kekalahan strategis yang dideritanya setelah pasukan Palestina melancarkan Operasi Penyerbuan Al-Aqsa pada Oktober 2023, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani.
Baca juga: Zarif Tetap Dukung Penuh Presiden Iran setelah Mengundurkan Diri
“Pembantaian massal dan mengerikan terhadap warga Palestina kapan saja dan di mana saja telah mengungkapkan kepada seluruh dunia sifat teroris dari rezim Zionis yang brutal, wajah sebenarnya dari para pendukungnya yang tidak manusiawi, dan kepalsuan slogan-slogan hak asasi manusia yang digembar-gemborkan oleh Amerika dan beberapa penggugat Eropa,” kata Kanaani dalam sebuah posting di akun X-nya pada hari Minggu.
“Terlepas dari kejahatan-kejahatan ini dan pembantaian brutal terhadap warga Palestina, kekalahan strategis rezim Zionis sejak dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa tidak akan pernah terpulihkan,” imbuhnya, situs web Kementerian Luar Negeri melaporkan.
“Meningkatnya kebiadaban rezim Zionis, yang terjadi dengan dukungan langsung dan menyeluruh dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat, merupakan tanda kepanikan rezim atas ancaman keruntuhan dan disintegrasi yang akan datang,” ungkapnya.
Baca juga: IRGC Mengingatkan, Israel Akan Menerima Respons Iran
“Ruang bernapas rezim Israel di kawasan dan dunia semakin menyempit dari hari ke hari, kemarahan global terhadap rezim ini meluas, keputusasaan dalam masyarakat Israel dan di antara para elitnya semakin dalam, dan ketakutan akan masa depan yang suram dan gelap bagi rezim dan penduduknya yang menduduki semakin meningkat,” tulis juru bicara Iran tersebut.
Setidaknya 39.790 orang telah tewas dan 92.002 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.