Berbicara pada pertemuan akademis di Mashhad pada hari Rabu, Baqaei memperingatkan bahwa unilateralisme agresif AS tidak hanya membahayakan perdamaian dan keamanan internasional tetapi juga menciptakan pola perilaku berbahaya.
“Saat ini, Amerika Serikat, melalui berbagai tindakan termasuk perang dagang, berupaya memaksakan dominasi dan kekuatan dalam hubungan internasional. Semua topeng telah jatuh, dan mereka secara terbuka mengungkapkan apa yang mereka pikirkan. Ketahanan Iran telah terbukti, tetapi akal sehat dan logika menuntut kita untuk lebih memperkuat diri,” ujar juru bicara tersebut.
Ia juga menyoroti meluasnya perilaku perundungan dalam ranah hubungan internasional, dengan menyatakan, “Saat ini, pemaksaan telah menjadi salah satu konsep yang paling sering digunakan dalam wacana politik dan media global. Istilah ini… secara langsung merujuk pada perilaku Amerika Serikat dan sekutunya—terutama rezim Zionis—di kawasan Asia Barat.”
“Pendekatan ini telah menyebabkan ketegangan dan ketidakstabilan, tidak hanya dalam hubungan regional, tetapi juga dalam keseluruhan hubungan internasional. Negara-negara di seluruh dunia telah menderita akibat kebijakan hegemonik ini, dan situasi ini telah menciptakan perpecahan yang mendalam dalam interaksi global,” Baqaei memperingatkan.