Sana’a, Purna Warta – Jet tempur Israel melancarkan serangan udara baru di ibu kota Yaman, Sana’a, dan provinsi strategis Hudaydah di barat, menewaskan dan melukai beberapa orang.
Baca juga: Laporan: 500 Perwira Mayor Israel Meninggalkan Militer Akibat Perang Gaza
Saluran televisi Yaman, al-Masirah, melaporkan pada hari Kamis (19/12) bahwa serangan jet tempur Israel tersebut menargetkan stasiun listrik Haziz dan Dhahban dekat ibu kota, serta pelabuhan Hudaydah dan fasilitas minyak Ras Isa.
Menurut laporan tersebut, tim pertahanan sipil berhasil memadamkan kebakaran di stasiun listrik Dhahban, sementara upaya pemadaman di Haziz masih berlanjut.
Namun, jumlah korban akibat serangan Israel itu belum disebutkan.
Sementara itu, militer Israel mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa jet tempurnya telah membom Yaman menyusul serangan rudal dan drone yang berulang kali dilakukan terhadap wilayah pendudukan.
Militer Israel juga mengklaim bahwa target yang dihantam digunakan oleh pasukan Yaman “untuk operasi militer mereka.”
‘Pemboman Fasilitas Sipil oleh AS-Israel Ungkap Kemunafikan Barat’
Menanggapi agresi tersebut, Mohammed Al-Bukhaiti, anggota biro politik gerakan perlawanan Ansarullah, mengatakan bahwa “pemboman fasilitas sipil oleh AS-Israel” di Yaman menunjukkan kebenaran tentang kemunafikan Barat dan membantah semua klaim kemanusiaan mereka.
Dalam sebuah unggahan di akun X-nya pada Kamis pagi, Al-Bukhaiti menegaskan kembali bahwa operasi militer Angkatan Bersenjata Yaman untuk mendukung Gaza akan terus berlanjut.
“Kami akan merespons eskalasi dengan eskalasi hingga kejahatan genosida di Gaza dihentikan dan makanan, obat-obatan, serta bahan bakar diizinkan masuk untuk penduduknya,” tambahnya.
Baca juga: Serangan Rudal Yaman ke Dua Target Militer Penting di Yafa yang Diduduki
Serangan Israel ini terjadi hanya beberapa jam setelah militer rezim tersebut mengklaim telah mencegat rudal Yaman sebelum memasuki wilayah pendudukan.
Serangan ini memicu sirene roket di seluruh Tel Aviv dan wilayah tengah tanah pendudukan, membuat lebih dari satu juta pemukim mengungsi ke tempat perlindungan, menurut laporan media Israel.
Setelah pencegatan tersebut, pecahan rudal jatuh di area Tel Aviv dan merusak sebuah sekolah serta beberapa kendaraan.