Jenderal Top Iran Desak Badan-Badan Internasional untuk Kecam Pembantaian di Gaza

Jenderal Top Iran Desak Badan-Badan Internasional untuk Kecam Pembantaian di Gaza

Tehran, Purna Warta – Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri mendesak organisasi hak asasi manusia dan lembaga internasional untuk memecah keheningan mereka atas pembantaian orang-orang tak berdaya di Gaza yang dilakukan Israel dan menghentikan genosida rezim pendudukan.

Baca Juga : Presiden Iran: Setiap Tetes Darah Palestina Membawa Israel Makin Dekat pada Kehancuran

Baqeri, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (18/10), mengecam pemboman Israel terhadap Rumah Sakit al-Ahli al-Arab yang dikelola Anglikan, juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, di Gaza tengah, yang mengakibatkan hilangnya sedikitnya 500 nyawa dan melukai ratusan lainnya. lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak.

Tetap diam terhadap kekejaman Israel atau hanya mengeluarkan pernyataan diplomatis sama saja dengan kerja sama dan kolaborasi dengan rezim Zionis yang haus darah, kata jenderal penting Iran.

Baqeri meminta PBB untuk mengadakan pertemuan luar biasa untuk mengakhiri kejahatan perang Israel dan mengadili pejabat senior rezim “penjahat” Tel Aviv atas tindakan mereka.

Baca Juga : Utusan Tiongkok untuk PBB Kecam Veto AS terhadap Resolusi DK PBB

Jenderal berpangkat tinggi Iran juga meminta negara-negara Muslim untuk memobilisasi kekuatan mereka dan bergandengan tangan untuk mencegah pembantaian dan “genosida gila” yang dilakukan oleh Israel di Gaza, dan mempersiapkan lahan untuk perawatan medis bagi ribuan warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. yang terluka dalam serangan Israel.

Sementara itu, sekretaris Dewan Tinggi Hak Asasi Manusia Iran mengatakan pembersihan etnis dan ras secara besar-besaran sedang terjadi di Gaza.

“Lebih dari seribu orang tewas dan terluka dalam serangan rezim Zionis terhadap sebuah rumah sakit. Hal ini terjadi pada hari yang sama ketika Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis memveto resolusi yang dirancang Rusia untuk menghentikan perang,” tulis Kazem Gharibabadi dalam sebuah postingan yang dipublikasikan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Baca Juga : Presiden Iran: Penolakan DK PBB atas Resolusi Gaza adalah Penindasan Ganda atas Palestina

Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melancarkan serangan mendadak, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan. Sejauh ini, 3.500 warga Palestina telah tewas dalam serangan udara Israel, termasuk lebih dari 1.000 anak-anak dan 1.000 wanita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *